HARIAN BOGOR RAYA - Ramai di media sosial dunia termasuk Indonesia mosi buah semangka menghiasi akun Medsos hingga hari ini.
Begini alasannya, buah semangka yang memiliki empat warna, putih, hijau, merah dan hitam merupakan ikon bentuk dukungan bagi Palestina yang tengah mengalami konflik politik agar dapat terlepas dari dari konflik tersebut.
Menurut catatan yang dihimpun buah tersebut memiliki sejarah yang mendalam sejak pertengahan abad silam, dikutip dari Antara menurut laporan Bon Appetit, Selasa 31 Oktober 2023 menyebutkan buah semangka telah menjadi ikon protes menggantikan lambang bendera Palestina sejak perang tahun 1967.
Baca Juga: Pemakaian Emoji Semangka Hiasi Media Sosial, Buntut Konflik Israel Palestina
Perang yang berlangsung antara Israel dan negara-negara tetangganya, Mesir, Yordania, Suriah yang mengahasilkan keputusan pelarangan pengibaran bendera Palestina di sepanjang perbatasan, menurut keterangan untuk membatasi nasionalisme Palestina dan Arab.
Keputusan larangan pengibaran bendera berlangsung cukup lama hingga tahun 1993 hingga akhirnya ketentuan tersebut mulai longgar setelah adanya Perjanjian Oslo.
Iklim yang menyuburkan buah semangka di wilayah Palestina dari Janin hingga Gaza yang memiliki corak warna dan bendera Palestina akhirnya banyak masyarakat setempat menjadikan buah tersebut sebagai ikon protes atas perlakuan Israel atas penindasan terhadap hak warga Palestina.
Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Desak Negara Muslim Stop Ekspor Minyak dan Makanan ke Israel
Hinga terjadi konflik yang memanas pada Oktober 2023, ikon tersebut kembali menggaung dan ramai digunakan sebagai bentuk dukungan protes penghentian konflik Israel-Palestina.
Dalam catatan korban Palestina paling banyak berada di Jalur Gaza, yakni korban jiwa 8.805 orang dan korban luka 22.240 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 128 orang dan korban luka 2.274 orang.
Data tersebut dihimpun oleh United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) selama periode 7 Oktober-1 November 2023, lebih dari 8.900 warga Palestina tewas akibat perang antara Israel dan kelompok militan Hamas.***