Israel Hantam Rumah Seorang Jurnalis Palestina, Delapan Anggota Keluarganya Tewas

- 22 November 2023, 07:16 WIB
Ilustrasi - Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia, rumah sakit Indonesia, di Jalur Gaza utara/ANTARA/REUTERS/Fadi Alwhidi/aa.
Ilustrasi - Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia, rumah sakit Indonesia, di Jalur Gaza utara/ANTARA/REUTERS/Fadi Alwhidi/aa. /


HARIAN BOGOR RAYA - Yasser Qudih, jurnalis yang menjadi sasaran serangan Israel menghantam rumahnya, serangan itu setelah jurnalis fotografer berita di Gaza mempertanyakan liputan aksi Hamas pada 7 Oktober yang memicu ancaman pembunuhan terhadap sang jurnalis tersebut.

Yasser Qudih selamat dari serangan 13 November malam, ia mengungkapkan empat proyektil menghantam bagian belakang rumahnya  hingga menewaskan delapan anggota keluarganya seperti dikutip dari Antara.

Serangan itu terjadi lima hari setelah kelompok advokasi media Israel ( HonestReporting )   pada November mempertanyakan apakah ia seorang fotografer lepas dan tiga fotografer lainnya yang berbasis di Gaza sebelumnya mengetahui serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, akibatnya ia menjadi salah satu sasaran serangan Israel.

Sementara itu  Kantor berita Reuters membantah keras spekulasi HonestReporting, begitu pula organisasi berita internasional lainnya yang disebutkan dalam laporan tersebut.

Lanjutnya Reuters mengatakan Qudih memberikan foto-foto  hasil liputannya kepada kantor berita Reuters meskipun ia bukan fotografer Reuters.

Kata Qudih ia mengaku baru kembali ke rumahnya sebelum serangan menyasar ke rumahnya beberapa detik tanpa peringatan sekitar pukul 19.50 waktu setempat hingga menewaskan delapan anggota keluarganya.

Ia tidak tahu mengapa alasannya hingga rumahnya hancur, " Israel menyerang rumah saya," ujarnya.

Baca Juga: Qatar akan Umumkan Genjatan Senjata antara Israel dan Hamas

Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi Reuters siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut apakah ada kaitannya dengan laporan HonestReporting.

Sementara itu IDF ( Angkatan bersenjata Israel )  yang melancarkan operasi militer di Gaza sebagai respon terhadap serangan pada 7 Oktober tidak mengeluarkan pernyataan dan hanya bungkam apakah pasukannya menyerang rumah sang fotografer tersebut.

Reuters sangat prihatin dan mengungkapkan kesedihannya atas meninggalnya anggota keluarga Qudis, Reuters menilai HonestReporting melakukan tuduhan tak berdasar terhadap sang jurnalis itu.

“Setelah itu, banyak ancaman terhadap keselamatannya beredar secara daring. HonestReporting kemudian mengaku tuduhannya tak berdasar," ujar Reuters.

“Situasi di lapangan sangat buruk, dan keengganan IDF memberikan jaminan keselamatan staf kami mengancam kemampuan mereka dalam menyampaikan berita tentang konflik ini tanpa rasa takut terluka atau terbunuh," tambahnya.

Baca Juga: Gaza Memanas, Indonesia Mengutuk Serangan Israel Terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Menurut laporan HonestReporting pada 8 November  para jurnalis adalah kaki tangan  kejahatan terhadap kemanusiaan dan hal itu disampaikan kepada kantor perdana menteri Israel.

Lebih prihatin lagi perlakuan anggota kabinet perang Israel Benny Gantz menyarankan para wartawan diperlukan sebagai teroris dan diburu dan bahkan pernyataan duta besar Israel di PBB meminta para wartawan dilenyapkan.***

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x