Network
HARIAN BOGOR RAYA - Seoul, selaku ibu kota Korea Selatan pun bergantung pada negara-negara Timur Tengah soal pasokan minyak dan gas. Dan Korea Selatan selaku sekutu AS, Korea Selatan harus jaga hubungan dekat dengan Israel.
Korea Selatan pun saat ini berada dalam posisi yang sulit terkait sikap soal isu Gaza, Palestina.
“Jadi menurut saya strategi yang dijalankan pemerintah Korea Selatan saat ini adalah berhati-hati merespons isu yang sensitif ini. Karena jika Korea Selatan terlalu tegas membela posisi AS atau Israel, maka negara-negara kekuatan menengah lainnya, termasuk di Timur Tengah, jelas akan memiliki persepsi negatif terhadap Seoul,” ujar Asisten Profesor Jurusan Studi Lintas Budaya dan Kawasan University of Copenhagen, Jin Sangpil.
Baca Juga: Militer Israel Serang Dua Ambulan dan Rumah Warga Yordania di Gaza
Perlu diketahui bahwa Indonesia dan Korea Selatan, walaupun sesama negara kekuatan menengah, tetapi memiliki posisi berbeda terhadap respons konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza.
Menurut dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas Airlangga Radityo Dharmaputra, Indonesia bisa lebih vokal menyuarakan isu Palestina. Juga memberikan kecaman soal agresi Israel. Pasalnya, Jakarta tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.
“Tetapi negara lain, seperti Korea Selatan, tidak memiliki privilese itu, jadi mereka harus menyeimbangkan posisi mereka di tengah situasi yang rumit ini,” kata Radityo dalam lokakarya yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Unicef: Agresi Israel Pasca Jeda Kemanusiaan Merupakan Serangan Terparah di Gaza
Jika ditelusuri lebih jauh, kata dia, sepanjang sejarah Indonesia pun telah tegas menunjukkan keberpihakannya kepada Palestina sehingga dapat lebih leluasa menentang tindakan Israel.
