HARIAN BOGOR RAYA - Para pakar mempunyai kesepakatan terkait banyaknya korban sipil pada serangan Gaza oleh pihak penjajah Israel baru-baru ini. Sebagian besar dari korban sipil itu lantaran adanya penggunaan senjata yang didukung AI.
Sementara, Angkatan Udara Israel pun mempunyai tambahan 39 jet tempur F-35 canggih Amerika ke dalam inventarisnya.
Versi yang diproduksi untuk Israel dikenal sebagai F-35I “Adir,” dan sebanyak 75 unit direncanakan akan diperoleh mulai tahun 2027.
Baca Juga: Presiden Brazil Beri Gambaran Soal Serangan Israel, Benjamin Netanyahu Beri Respon
Lalu, AU Israel menggunakan pesawat tak berpemandu guna menjatuhkan bom yang dikenal sebagai bom jatuh bebas. Bom jatuh bebas ini dipandu Joint Direct Attack Munitions (JDAM).
Ini adalah serangan pertama yang menguji sistem tersebut secara global.
Pasukan Israel menggunakan senjata canggih yang didukung kecerdasan buatan (AI) untuk memaksimalkan korban jiwa sekaligus menjaga akurasi sasaran dalam gempuran mereka di Jalur Gaza.
Baca Juga: Doctors Worldwide Ungkap Kondisi Layanan Kesehatan di Gaza
Dalam serangan terbaru, Israel menggunakan Gaza untuk menguji senjata yang didukung perangkat lunak AI pada sistem udara dan angkatan lautnya, serta amunisi pintar.