HARIAN BOGOR RAYA - Seorang peternak di Abu Dis, Mohammad Abo Helal, menyebut, ia kesulitan mempertahankan hewan ternak saat kesulitan yang dihadapi, apalagi dengan terbatasnya akses karena tembok pembatas Israel.
“Kami pun benar-benar terdampak perang. Saat ini, masyarakat tengah sedih dan suasana hari raya pun tiada,” kata dia, menceritakan dampak perang terhadap kehidupan masyarakat.
Akunya, permintaan hewan ternak untuk Idul Adha kali ini menurun karena harganya yang terus naik. “Tampaknya, tren permintaan yang rendah seperti ini akan berlanjut,” ucapnya.
Baca Juga: Berhasil Ungkap Curas Hewan Ternak, Ketua DPRD Berikan Apresiasi Kepada Kapolres Lampung Utara
Pendudukan Israel di Tepi Barat dan agresi Israel di Jalur Gaza, tambahnya, sangat memiliki dampak bagi dirinya. “Peternakan kami kecil. Kami pun tak bisa memperluas peternakan ini karena pendudukan Israel. Kami sama sekali tidak merasakan kebahagiaan ataupun suasana hari raya. Rasanya hanya ada perang dan pendudukan di mana-mana,” ucap Abo Helal.
Peternak lain bernama Suleiman Mosa mengeluhkan penurunan jumlah hewan ternak yang dipeliharanya akibat tekanan ekonomi dari pendudukan Israel.
“Ayah saya dahulu bisa memelihara hingga ratusan ternak,” ucap dia. Tapi sekarang, kata Abo Helal, dirinya dan saudaranya hanya bisa memelihara beberapa ekor saja.
Baca Juga: Kapolres Lampung Utara Ungkap Kasus Curas Hewan Ternak Bersenjata, Satu Orang Meninggal Dunia
Sementara, Idul Adha bagi rakyat Palestina di Yerusalem Timur kali ini terasa berbeda dari biasanya, karena agresi Israel yang tak kunjung henti terus mendera saudara mereka di Jalur Gaza.