Hubungan Peningkatan Jam Kerja Lebih Panjang dan Stres

16 Juli 2023, 15:56 WIB
Ilustrasi jam kerja /freepik/Freepik

HARIAN BOGOR RAYA - Perlu ada peningkatan kesadaran tentang potensi risiko jam kerja yang lebih panjang. Pengusaha punya peran penting dalam menumbuhkan lingkungan kerja yang mendorong keseimbangan kehidupan kerja.

Perusahaan harus menetapkan batasan jam kerja yang tepat dan mempromosikan teknik manajemen stres. Kembangkan budaya komunikasi positif agar membantu karyawan lebih nyaman menangani masalah beban kerja.

Individu sendiri didorong memprioritaskan kesejahteraan fisik maupun mental dengan adanya batasan jam kerja. Jangan hanya sibuk kerja keras, tapi juga harus menerapkan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, diet seimbang, tidur cukup, dan teknik pengurangan stres.

Baca Juga: Cara Kerja Penolak Serangga Versi Profesor, Bisa Mengusir Nyamuk

"Pemeriksaan kesehatan rutin dan konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu memantau tanda-tanda awal masalah kardiovaskular dan mencegah potensi komplikasi," jelas dokter spesialis jantung, V Rajasekhar.

Ia pun mengatakan, dampak jam kerja yang panjang terhadap risiko kardiovaskular bisa dilihat dari banyak sisi seperti paparan stres yang konstan, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan makan yang tak sehat, dan waktu istirahat terbatas.

"Selain itu, pola tidur yang terganggu dan kelelahan kronis yang terkait dengan jam kerja yang panjang dapat menambah risiko ini, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan jantung," ungkap Rajasekhar seperti dilansir dari laman HealthSite, melalui PMJ News.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Merpati Pos Agar Sampai di Tujuan Untuk Membawa Pesan?

Rajasekhar menyebut, kekhawatiran kian bertambah sebab prevalensi jam kerja yang panjang di seluruh dunia cenderung meningkat. Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO), diperkirakan 90 persen populasi dunia bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang.

Pandemi Covid-19 turut memperburuk situasi bagi banyak orang, karena adanya pengaturan kerja jarak jauh yang membuat batas antara kehidupan pribadi dan profesional kian samar.

Perlu diketahui, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang bisa berimbas pada kesehatan kardiovaskular secara signifikan. Selain itu, jam kerja berlebih juga menyebabkan kelelahan dan tekanan mental bagi karyawan.

Baca Juga: Cegah TPPO, Polsek Gunung Putri Lakukan Pengecekan di Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja

British Medical Journal (BMJ) yang meneliti data 600 ribu orang di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan Australia mengungkap bekerja 55 jam atau lebih per pekan dikaitkan dengan risiko stroke sebesar 33 persen dibandingkan orang yang bekerja standar 35-40 jam.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler