14 Negara Memutuskan Gencatan Senjata, Dosen Unand Beri Penilaian Tersendiri

29 Maret 2024, 12:46 WIB
Ilustrasi gencatan senjata /Pixabay/MasterTux/

HARIAN BOGOR RAYA - Sikap 14 negara yang memutuskan gencatan senjata sebagai jalan diplomasi guna menghentikan kekejaman Israel, mendapat penilaian tersendiri.

"Tapi, yang jelas ini bukan skenario terbaik bagi PBB dan kita inginkan. Sebab, yang kita inginkan adalah gencatan senjata permanen," ujar pakar sekaligus akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat(Sumbar), Virtuous Setyaka, sekaligus dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional Unand itu.

Pemerintah Indonesia sendiri, melalui Kementerian Luar Negeri memiliki harapan bahwa isi dari resolusi gencatan senjata di Gaza, Palestina, yang telah disahkan Dewan Keamanan PBB dapat dijalankan secara utuh oleh seluruh pihak yang berkaitan di dalamnya.

Baca Juga: Kata AS Soal Bantuan Militer Hingga Gencatan Senjata

"Harapan kita (Indonesia) adalah dengan adanya resolusi ini implementasinya juga dapat dijalankan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Jelasnya, dunia maupun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus berani menyerukan dan melakukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, Palestina.

"Solusi gencatan senjata itu seharusnya lebih awal dilakukan oleh PBB," kata pakar sekaligus akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unand Sumbar Virtuous Setyaka, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Penting! Soal Kemungkinan Gencatan Senjata Sebelum Bulan Suci Ramadhan di Palestina

Soal resolusi PBB yang memutuskan gencatan senjata di Jalur Gaza selama Ramadhan, ia menilai langkah itu jauh lebih baik daripada sama sekali tidak dilakukan.

Namun, untuk jangka panjang dan mempertimbangkan sisi kemanusiaan Virtuous berpandangan negara-negara di dunia terutama Dewan Keamanan PBB harus berani menyuarakan dan mendorong gencatan senjata secara permanen di Tanah Palestina.

Sebab, apabila gencatan senjata hanya dilakukan selama Ramadhan saja maka setelah itu Israel bisa langsung memerangi rakyat Palestina. Oleh karena itu, dunia harus lebih berani menyelawatkan nyawa rakyat Palestina dari agresi Zionis Israel.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler