HARIAN BOGOR RAYA - Ada beberapa macam modus kejahatan siber yang kerap terjadi menjelang Idul Fitri 1444 H. Kejahatan siber itu terjadi karena ada beberapa aktivitas belanja online.
Aktivitas belanja online yang bisa berujung kejahatan siber menjelang Idul Fitri 1444 H terjadi karena pilihan konsumen sendiri. Padahal, saat ini tidak ada pembatasan aktivitas luar ruangan sudah dicabut.
Berikut ini beragam modus kejahatan siber saat belanja online dilansir dari Antara:
Baca Juga: Ahli Diet Ungkap Langkah Kurangi Makan Olahan, Ada Beberapa Kesalahan Diet
Pertama, penjahat mengaku sebagai petugas e-commerce yang menawarkan diskon. Kedua, pelaku berpura-pura menjadi kurir e-commerce dan mengirim tautan palsu berupa berkas ekstensi APK, yang bisa mencuri data perangkat korban.
Terakhir, penjahat siber berpura-pura mengonfirmasi penukaran hadiah dan membujuk korban memberikan kode OTP yang dikirimkan ke email atau SMS. Kode itu akan digunakan untuk masuk ke aplikasi dan menarik data dan dana korban.
Laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara, yang dikutip Blibli, menunjukkan hampir 1 miliar serangan siber terjadi di Indonesia pada 2022. Masa libur Lebaran menjadi salah satu periode dengan tingkat serangan tertinggi.
Baca Juga: Trik Waspada dan Jaga Data Pribadi dari Pelaku Kejahatan Siber