Cara Pilih Makanan untuk Anak Balita, Termasuk Ikan dan Telur

- 3 Mei 2023, 17:38 WIB
Ilustrasi ikan, beberapa jenis yang boleh dimanakn penderita asam urat menurut medis lengkap dengan batas porsi yang dianjurkan
Ilustrasi ikan, beberapa jenis yang boleh dimanakn penderita asam urat menurut medis lengkap dengan batas porsi yang dianjurkan /dashu83/Freepik

"Untuk produk susu kalau tidak melewati proses pasteurisasi, maka hati-hati bisa terkena infeksi yang ditularkan lewat makanan. Sedangkan madu, rekomendasi memperbolehkan untuk menunggu setelah anak usia satu tahun karena seringkali ada kontaminan kuman di dalam madu," papar Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M. Biomed., Sp.A(K), saat sesi diskusi virtual mengenai perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak, Selasa.

Ia melanjutkan, kontaminan di dalam madu bisa menyebabkan infeksi pada sistem saluran pencernaan bagi anak-anak. Taufiq juga mengingatkan potensi bahaya dari sajian telur setengah matang untuk anak-anak.

"Rekomendasi sebaiknya telur dipanaskan hingga 74 derajat Celcius. Kalau tidak, di situ banyak kontaminan kuman. Jadi hati-hati konsumsi telur setengah matang," jelasnya.

Baca Juga: Langkah-langkah Agar Kualitas Telur Terjaga Setelah di Rumah

Ia juga menjelaskan bahwa untuk jenis makanan laut seperti kerang atau tiram sebaiknya dimasak hingga cangkang terbuka, sedangkan untuk jenis sushi baik dimasak pada temperatur internal 74 derajat Celcius.

Lalu, berapa lama sebaiknya menyimpan makanan atau minuman? Taufiq mengambil contoh untuk daging dan ayam maka hanya bisa disimpan selama 2-4 hari pada suhu 4 derajat Celcius dan tidak lebih dari dua belas bulan pada sistem pendingin beku suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah.

Pada kondisi yang sama, sosis dan daging olahan disarankan tidak lebih dari dua hari penyimpanan dan bertahan tidak lebih dari 3 bulan di pendingin beku.

Baca Juga: Fakta dari Konten Larangan Konsumsi Telur, Bisa Sebabkan Serangan Jantung dan Stroke

"Kita sering menyimpan makanan sekian lama di freezer dan tidak mengukur suhunya selama berminggu-minggu, maka ini bisa berpotensi kontaminan infeksi," terangnya.***

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah