Ketahui Tata Laksana yang Baik Sejak Kecil Hingga Dewasa Bagi Pasien Talasemia

- 13 Mei 2023, 18:59 WIB
Ilustrasi kantung darah bagi penderita talasemia.
Ilustrasi kantung darah bagi penderita talasemia. /Pixabay/Mohamed Hassan

HARIAN BOGOR RAYA - Penyakit bawaan lahir, pasien talasemia, perlu tata laksana yang baik sejak kecil hingga dewasa. Tata laksana yang baik itu, seperti transfusi darah dan obat-obatan guna menunjang kualitas hidupnya.

"Butuh transfusi karena dia tidak bisa menghasilkan sel darah merah yang baik. Sel darah merah itu gunanya membawa oksigen untuk tumbuh kembang si anak," tutur pakar onkologi Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Teny Tjitra Sari, masih soal talasemia.

Tata laksana yang baik memungkinkan pasien talasemia bisa hidup berkualitas baik seperti bekerja di berbagai bidang dan menempuh pendidikan tinggi.

Baca Juga: Ketahui Talasemia dan Pentingnya Skrining Talasemia Sebelum Menikah

"Pemantauan di RSCM, memperlihatkan ada (pasien talasemia) yang sudah bisa menjadi dokter, bekerja di berbagai tempat, mereka lulusan sarjana, kualitas hidupnya baik. Kadang orang tidak bisa membedakan itu pasien talasemia," kata Teny.

Ia pun mengatakan, wajah pucat yang bisa menjadi gejala talasemia biasanya disertai perut membuncit akibat pembesaran hati dan limpa.

"Ada benjolan pada perut sebelah kiri, itu curiga mungkin bukan pucat biasa yang disebut anemia, tetapi, karena talasemia," kata Teny dalam siaran langsung akun Instagram RSCM Kencana, Jumat.

Baca Juga: Anak Pasien Talasemia Dilarang Makan Hati Sapi dan Ayam, Simak Saran Dokter

Thalassemia atau talasemia adalah penyakit kelainan darah yang diwariskan, yang diturunkan dari orangtua ke anak melalui gen sehingga tubuh tidak membuat cukup protein yang disebut hemoglobin. Mereka yang hidup dengan talasemia selain mengalami wajah pucat akibat kadar hemoglobin yang rendah, juga memiliki mata yang kuning.

"Pada talasemia matanya kuning. Kalau pada kekurangan zat besi tubuh tidak mampu menghasilkan darah merah, tetapi, pada talasemia zat besinya ada atau malah berlebih, tetapi, darah merahnya pecah-pecah sehingga mudah pecah dan pecahan tadi menimbulkan matanya kuning," kata Teny menjelaskan.

Pada anak, keadaan hemoglobin yang rendah terus menerus lama kelamaan akan mengganggu tumbuh kembangnya, yang menyebabkan anak dengan talasemia memiliki panjang badan yang lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya. Selain itu, mereka juga akan kesulitan berpikir, mengalami masalah inteligensi dan gangguan pada fungsi-fungsi organ tubuhnya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah