Network
HARIAN BOGOR RAYA - Pendiri pameran buku internasional Big Bad Wolf (BBW), Andrew Yap menyebut, untuk mengajarkan anak-anak gemar membaca, hal yang harus dilakukan pertama kali memperkenalkan dan membiasakan mereka dengan buku.
“Kalau kamu meletakkan buku di hadapan anak-anak, mereka akan melihat dan tertarik. Jadi seharusnya kita menyadari bahwa jika kita memberi makan perut, maka kita juga perlu memberi makan pikiran kita,” kata Andrew.
“Banyak restoran yang ada di Indonesia. Tapi toko buku? Anda bisa menghitungnya dengan jari. Harusnya toko buku juga banyak. Jadi seharusnya industri ini juga bisa berubah dengan mindset yang berbeda,” sambungnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Baca Buku yang Jarang Orang Tahu
Saat ini, jelasnya, minat anak-anak terhadap buku cukup baik. Terbukti di mana area buku anak-anak hingga kini menjadi yang terbesar di pameran Big Bad Wolf dan buku anak menjadi penjualan nomor satu di pameran buku tersebut.
Saat ini, banyak toko buku yang tutup. Presiden Direktur Big Bad Wolf, Uli Silalahi mengungkap, peminat dari buku di Indonesia masih cukup banyak.
"Kalau minat baca menurun kayaknya mesti saya cek lagi ya. Karena kita lihat dari kemarin animo yang datang, itu cukup banyak," ungkap Uli saat dijumpai di pameran Big Bad Wolf Books ICE BSD, Tangerang Selatan, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Perkembangan Industri Buku Pada Masa Pandemi Covid-19 Hingga Penjualan Daring Versi Ikapi Jawa Barat
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan peminat buku masih banyak berdatangan ke pameran ini. Misalnya saja di Big Bad Wolf, pengunjung bebas membuka bungkus buku dan melihat isinya.
