Kata Investor dan Para Menteri Berbagai Negara Soal Pemangkasan Produksi Negara Penghasil Minyak

- 2 Juni 2023, 10:12 WIB
Logo yang menggambarkan organisasi perdagangan negara-negara yang tergabung dalam OPEC.
Logo yang menggambarkan organisasi perdagangan negara-negara yang tergabung dalam OPEC. /dw.com

HARIAN BOGOR RAYA - Para investor saat ini fokus pada pertemuan 4 Juni mendatang dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, secara kolektif disebut OPEC+.

Para menteri berbagai negara penghasil minyak utama akan memutuskan apakah akan memangkas produksi lebih lanjut guna mendukung pendapatan pemerintah.

Pengurangan lebih lanjut dalam produksi OPEC+ pasca pemotongan mengejutkan mereka sebesar 1,16 juta barel per hari pada April akan menjadi bullish untuk harga minyak mentah.

Baca Juga: Dasyat ! Kilang Minyak 77 Pertamina Tersambar Petir dan Meledak

Sementara, sinyal pemotongan itu bervariasi, dengan laporan Reuters dan analis dari bank termasuk HSBC dan Goldman Sachs menunjukkan, pemotongan produksi tidak mungkin terjadi dan blok itu akan mengadopsi pendekatan "tunggu dan lihat".

Pengamat pasar lain pun menunjuk data manufaktur yang lemah dari China dan AS sebagai pendukung kasus pemotongan OPEC+.

Di AS, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada Kamis, 1Juni 2023, bahwa PMI manufakturnya turun menjadi 46,9 bulan lalu dari 47,1 pada April, bulan ketujuh berturut-turut PMI bertahan di bawah ambang batas 50. Hal itu menunjukkan, kontraksi dalam aktivitas manufaktur di konsumen minyak terbesar dunia.

Baca Juga: Kebakaran Hebat Disertai Ledakan, Kilang Minyak di Dumai Terbakar

Data manufaktur dari China melukiskan gambaran beragam, dengan PMI manufaktur China dari Caixin/S&P Global pada Kamis, 1 Juni 2023 lebih baik dari perkiraan kontras dengan data resmi pemerintah hari sebelumnya yang melaporkan aktivitas pabrik pada Mei telah menyusut ke level terendah dalam lima bulan.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x