Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ada sejumlah penelitian yang memberikan sorotan soal hubungan yang menarik antara liburan dan kesehatan fisik.
Penelitian hubungan liburan dan keeehatan fisik itu dilakukan sekelompok perusahaan di berbagai industri. Pihaknya bekerjasama dengan Asosiasi Perjalanan AS, Global Coalition on Aging.
Dan kini pihaknya telah menerbitkan analisis yang dilakukannya terhadap literatur medis tentang hubungan traveling dan kesehatan.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Gunung yang Paling Indah di Bogor, Cocok untuk Liburan Sekolah
Semua orang pun tahu bahwa berwisata atau traveling ke suatu tempat adalah hobi banyak orang. Selain menyenangkan, penelitian menunjukkan, traveling dapat menjaga otak dan tubuh kita lebih sehat seiring bertambahnya usia.
Seperti dilansir dari Health FitnessRevolutionn melalui PMJ News, sejumlah penelitian yang mereka soroti pun menunjukkan hubungan yang menarik antara liburan dan kesehatan fisik.
Traveling diketahui dapat menurunkan risiko serangan jantung dan kematian akibat penyakit koroner pada kelompok tertentu, sementara situasi baru dan kompleks yang dihadapi saat traveling juga dapat membantu menjaga otak tetap tajam.
Baca Juga: Deretan Rekomendasi Kegiatan Anak dan Orangtua Saat Liburan
"Tidak terlalu mengada-ada untuk membayangkan dokter meresepkan traveling untuk pasien mereka, karena manfaat ini semakin dihargai secara luas," jelas Michael Hodin, direktur eksekutif Global Coalition on Aging.
"Itu menjadi kurang menyenangkan untuk dimiliki dan lebih menjadi hubungan yang perlu dimiliki," sambungnya.
Dia menambahkan, beberapa dekade yang lalu masyarakat tidak sepenuhnya memahami manfaat diet dan olahraga, kata Hodin, dan hal yang sama mungkin berlaku untuk traveling saat ini.
Baca Juga: Ketahui Soal Liburan Sekolah, Momen Keluarga Bisa Bantu Anak Temukan dan Lakukan Hobi
Sementara studi-studi ini berfokus pada orang-orang di lingkungan kerja, Nussbaum dan yang lainnya berpendapat bahwa hal baru dalam perjalanan terutama jenis yang melibatkan menavigasi sendiri lingkungan yang asing dapat meningkatkan kinerja otak.
Elderhostel, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Boston, menawarkan berbagai tingkat struktur dalam program perjalanan yang ditawarkannya, berganti nama dalam beberapa tahun terakhir dengan nama Road Scholar.
"Yang paling populer di kalangan boomer adalah opsi 'fleksibel' yang membagi hari menjadi dua, antara aktivitas kelompok terencana dan eksplorasi independen," ungkap JoAnn Bell, wakil presiden Road Scholar Programs.
Menavigasi medan asing bisa membuat stres, kata Bell, sehingga sering kali pemandu wisata akan membantu peserta mempelajari jalan mereka di tempat baru sebelum mereka pergi sendiri.***
