Network
HARIAN BOGOR RAYA - Agar Anda bisa menghindari dampak kesehatan akibat suhu ekstrem, ada saran agar selalu update dengan prakiraan cuaca. Sebisa mungkin diam di dalam ruangan saat suhu ekstrem, dan menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan saat suhu panas.
Masih terkait suhu ekstrem, gunakan pakaian sesuai dengan cuaca, perhatikan hidrasi, serta pasanglah tirai jendela untuk mengurangi suhu dalam ruangan.
"Anda juga bisa menggunakan air purifier di dalam rumah, mengenakan masker di luar ruangan, menghindari jalan raya yang ramai saat berjalan kaki, dan memilih aktivitas luar ruangan yang tidak terlalu berat untuk membantu mengurangi paparan polusi udara pada hari-hari dengan tingkat polusi partikulat halus yang tinggi," jelas peneliti studi, Yuewei Liu selaku Profesor Epidemiologi di School of Public Health di Sun Yat-sen University di Guangzhou, Cina, soal suhu ekstrem.
Baca Juga: Risiko Suhu Ekstrem Tinggi dan Suhu Ekstrem Rendah Bagi Anak, Penting Orangtua Tahu
Studi ini juga merekomendasikan agar pemerintah menginformasikan tingkat polusi partikel halus, saat memberikan peringatan suhu ekstrem kepada masyarakat.
Studi ini sendiri adalah studi baru yang menemukan, kombinasi antara gelombang panas dan polusi partikulat halus yang tinggi bisa melipatgandakan resiko kematian akibat serangan jantung.
Studi ini merupakan hasil dari pengamatan terhadap lebih dari 202 ribu kematian akibat serangan jantung di Cina. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation ini juga mengungkap kalangan lansia dan wanita jauh lebih berisiko.
Baca Juga: Ketahui Pola Umum Perubahan Ukuran Otak Manusia dan Perubahan Iklim Suhu Naik dan Turun
Seperti dilansir dari laman Siasat Daily, dari PMJ Newa, peningkatan terbesar dalam risiko kematian akibat serangan jantung terlihat pada hari-hari yang memiliki kombinasi panas ekstrem dan tingkat PM2.5 yang tinggi.
