Ketahui Gangguan Kesehatan dari Skoliosis Berat dan Terapinya

- 9 Agustus 2023, 13:16 WIB
Ilustrasi Skoliosis
Ilustrasi Skoliosis /Pexels/Cottonbro

HARIAN BOGOR RAYA - Skoliosis berat bisa mengganggu kesehatan, menimbulkan keluhan yang dapat mengganggu produktivitas, menurunkan kepercayaan diri dan citra diri yang positif.

“Terapi konservatif yang tepat dapat membantu memperbaiki kondisi skoliosis. Namun terapi konservatif tersebut harus bersifat spesifik sesuai kurva skoliosis yang dialami, yaitu brace gbw dan latihan schroth,” papar dr Regina Varani dari Spine Clinic Family Holistic.

Satu hal yang perlu diperhatikan, katanya, pasien skoliosis membutuhkan dukungan secara moral dari teman dan keluarganya. Sebab, terapi yang dilakukan dapat berlangsung dalam jangka panjang.

Baca Juga: 7 Tips Tidur Nyenyak untuk Kesehatan dan Produktivitas yang Lebih Baik

Regina menekankan, pasien skoliosis tetap dapat hidup normal dan aktif selayaknya orang lain yang kondisi tubuhnya relatif normal.

Ia pun menjelaskan, skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang sering terjadi pd masa remaja. Kelainan ini penting untuk dideteksi secara dini, yaitu pada usia 10-13 tahun.

“Skoliosis yang terdeteksi pada awal masa pertumbuhan dan saat kurva masih mild to moderate memiliki kemungkinan terkoreksi jauh lebih besar dan lebih mudah ditangani,” tutur dokter yang juga instruktur SBP dan akupunktur tersebut dalam dilansir dari Antara.

Baca Juga: Lima Tips Efektif yang Dapat Membantu Anda Meningkatkan Produktivitas Setiap Hari

Sementara, Badan Kesehatan Dunia atau WHO mencatat prevalensi skoliosis di Indonesia mencapai tiga sampai lima persen dari jumlah populasi. Kelainan pada tulang belakang tersebut ditemukan pada anak usia remaja usia sepuluh sampai 15 tahun.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x