Hal Penting Perlu Diingat Soal Transpalantasi Ginjal

- 17 September 2023, 21:33 WIB
Ilustrasi ginjal. /Unsplash/Robina Weermeijer
Ilustrasi ginjal. /Unsplash/Robina Weermeijer /

HARIAN BOGOR RAYA - Transplantasi ginjal itu prosedur penanganan gagal ginjal kronis. Dokter akan mengangkat ginjal yang sudah rusak dan menggantinya dengan ginjal sehat dari pendonor.

Donor ginjal didapat dari pendonor yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Umumnya donor hidup berasal dari anggota keluarga, hal itu lebih disarankan karena risiko penolakannya lebih kecil.

Perlu diingat, transplantasi ginjal bukanlah suatu pengobatan dimana pasca operasi pasien langsung sembuh dan terbebas. Artinya, kehidupan setelah transplantasi ginjal memerlukan perawatan atau konsumsi obat-obatan yang penting untuk keberlangsungan ginjal cangkok.

Baca Juga: Empat Langkah Penting Cegah Batu Ginjal Ala Pakar Kesehatan

"Pasien baru dapat dikatakan kondisinya stabil umumnya tiga bulan hingga satu tahun pasca transplantasi," kata Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia, Dr. dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun.

Ia pun mengatakan, pasien gagal ginjal kebanyakan tidak serius dan mengacuhkan perawatan usai menjalani transplantasi ginjal.

"Yang paling sulit itu pasien tidak pernah serius menanggapi dengan kondisi pasca transplantasi, hampir 60 persen seperti itu,” kata dia, dilansir dari Antara.

Baca Juga: 10 Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan, Nomor 5 Bisa Cegah Batu Ginjal

Menurut Maruhum, pasien yang abai biasanya lantaran merasa kondisi kesehatannya telah membaik dari biasanya pasca transplantasi, sehingga tidak melakukan pengobatan secara teratur.

Padahal, pengobatan pasien yang melakukan transplantasi ginjal adalah mutlak sepanjang hidup. Perawatan pasca transplantasi ginjal perlu dilakukan secara optimal, mengingat prosedur ini termasuk operasi yang cukup berat.

Selain itu, meski pasien transplantasi ginjal tidak perlu lagi menjalani hemodialisis atau cuci darah seumur hidup, pengobatan rutin diperlukan mengingat ada berbagai risiko fatal yang wajib diperhatikan.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Perdagangan Ginjal, Salah Satu Pelakunya Oknum Anggota Kepolisian

Risiko itu seperti infeksi pada perut, penurunan imun akibat obat imunosupresan, kemungkinan menurunnya fungsi ginjal akibat gaya hidup yang tidak sehat, dan yang terparah adalah kemungkinan penolakan ginjal.

“Artinya kan itu 'kan benda asing, ginjal yang dipasang itu bukan ginjal dia, masuk ke dalam tubuhnya. Nah tubuhnya itu kan beradaptasi, kalau tubuh menganggap dia benda asing dan kalau tidak ditekan dengan obat immunosupresen, akan terjadi penolakan,” jelas Maruhum.

Terdapat dua kategori penolakan ginjal, yakni penolakan akut dan kronik. Maruhum mengatakan, penolakan ginjal akut masih dapat ditangani dengan obat-obatan, namun penolakan ginjal kronik dapat menyebabkan hingga kematian.

Baca Juga: 7 Penyebab Kaki Sering Kesemutan yang Perlu Diwaspadai, Nomor 3 Bisa Karena Gagal Ginjal!

“Kalau kronik biasanya agak sulit diatasi, bukan hanya kembali lagi ke cuci darah, tapi meninggal dunia,” imbuhnya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah