Network
HARIAN BOGOR RAYA - Keberhasilan pengobatan atas serangan jantung menggunakan herbal yang hanya diklaim sejumlah orang saja. Hal itu tidak dapat serta merta diterima sebagai metode baru dalam dunia medis. Pasalnya, hanya bersifat testimoni.
"Jadi kalau testimoni, itu cuma satu atau dua orang dan peluangnya kebetulan. Entah karena dikarang-karang sama penjualnya atau bagaimana," ujar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah dari Heartology Cardiovascular Hospital, Dr. dr. Jajang Sinardja, masih soal serangan jantung.
Masih soal serangan jantung, semua metode yang ditemukan di dunia medis, harus mengacu pada penelitian lebih lanjut soal perbandingan dengan metode lainnya guna menemukan tingkat efektivitas serta efeknya pada pasien.
Baca Juga: Sorot Serangan Jantung di Jakarta, Dokter Beri Saran Penting Kurangi Dampak Polusi Udara
“Di sini saya mau menekankan, bukan dokter tidak mau percaya, tapi harus ada bukti ilmiah lebih lanjut dan harus dibandingkan untuk dibuktikan, baru bisa diterima. Kadang iklan itu menyesatkan, penjelasannya justru terbalik dengan ilmu di dunia medis, kasihan pasiennya,” katanya.
Sarannya, dibandingkan memakai obat herbal, masyarakat lebih baik menjalankan pola hidup sehat demi mencegah pembentukan plak dalam pembuluh darah.
Contohnya, masyarakat bisa rajin olahraga dan minum air putih sekira dua liter per hari. Harapannya, warga bisa memiliki tidur cukup dan bisa mengelola stres dengan baik.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Hubungan Cuaca Panas Hingga Polusi dan Serangan Jantung, Dianggap Ada Keterbatasan
Makanan yang dikonsumsi pun diharapkan tidak tinggi lemak dan minyak. Sarannya, untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur serta makanan yang rendah lemak.
