Hubungan Resistensi Insulin dan Olahraga Siang Hingga Tengah Malam

- 21 Oktober 2023, 20:21 WIB
Ilustrasi suntik insulin.
Ilustrasi suntik insulin. /prfmnews/

HARIAN BOGOR RAYA - Resistensi insulin terjadi saat sel berhenti merespons insulin. Demikian penjelasan Ricardo Correa, direktur Program Beasiswa Endokrinologi, Diabetes, dan Metabolisme di Fakultas Kedokteran Universitas Arizona.

"Jadi yang dilakukan reseptor insulin adalah setiap kali insulin masuk, ia mengaktifkan kaskade sehingga glukosa bisa masuk ke dalam sel. Yang terjadi jika reseptor itu rusak adalah tidak bisa mengaktifkan kaskade sehingga glukosa tidak bisa masuk. Dan keadaan ini akan menyebabkan semua glukosa tetap berada di luar sel," ucap Ricardo.

Jika glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, gula darah tetap tinggi menyebabkan diabetes tipe 2. Kondisi ini membahayakan untuk tubuh. Bisa disimpulkan, olahraga sore atau malam hari mampu menurunkan resistensi insulin.

Baca Juga: Gapai Kesehatan Jantung, Perhatikan Tips Pilihan Makanan Hingga Olahraga Teratur

Olahraga antara siang hingga tengah malam bisa mengontrol gula darah. mampu menurunkan resistensi insulin secara signifikan daripada aktivitas pagi hari.

Hal itu terungkap dalam sebuah studi baru dan berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Diabelogia.

"Tujuan kami untuk menyelidiki hubungan waktu aktivitas fisik dan waktu istirahat dengan kandungan lemak hati dan resistensi insulin pada populasi paruh baya," ungkap Jeroen van der Velde, PhD Department Clinical Epidemiology di Leiden University Medical Pusat seperti dikutip dari Healthline melalui PMJ News.

Baca Juga: Imbauan Penting Teknik Saat Olahraga Saat Cuaca Panas

Tim menganalisis data dari studi Epidemiologi Obesitas Belanda (NEO), mencakup pria dan wanita berusia 45 dan 65 tahun yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) 27 atau lebih, yang berarti mereka kelebihan berat badan atau obesitas.

Mereka kemudian mengundang seluruh penduduk berusia 45 dan 65 tahun dengan perwakilan BMI dari populasi umum dari satu kota di Belanda sebagai kelompok dengan berat badan terkontrol, untuk populasi penelitian yang berjumlah hampir 6.700 orang.

Seluruh peserta menjalani pemeriksaan fisik dimana sampel darah diambil untuk mengukur kadar glukosa darah dan insulin saat berpuasa dan setelah makan.

Baca Juga: Jadwal Asian Games 2023 Sabtu 30 September, Indonesia Ikuti 10 Cabang Olahraga

Mereka juga ditanyai tentang gaya hidup mereka dan beberapa dipilih untuk diukur kandungan lemak hatinya dengan pemindaian MRI. Setelah proses pemeriksaan selesai, diambil 955 peserta untuk sample.

Hasil tes mereka diberikan kombinasi accelerometer. Selain itu, peserta yang menjadi sample juga harus menggunakan monitor detak jantung selama empat hari empat malam berturut-turut untuk memantau pergerakan dan aktivitas mereka.

Kemudian, mereka dibagi menjadi jadi tiga kelompok berbeda. Ada yang berolahraga pukul 6.00-12.00 pagi, 12.00-18.00 siang dan sore, hingga 18.00-23.59 malam. Ketiga kelompok ini harus melakukan aktivitas fisik dan kuat pada waktu yang telah dijadwalkan.

Baca Juga: Bahaya Polusi Udara, Ketahui Trik Olahraga Saat Kondisi Polusi Udara Tinggi

Hasil penelitian Dari hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa berolahraga di sore hari dikaitkan dengan penurunan resistensi insulin sebesar 18 persen dibandingkan dengan melakukan aktivitas seharian.

Selain itu, melakukan olahraga di malam hari mampu menurunkan insulin sebesar 25%. Peneliti juga menemukan bahwa waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat mengurangi kandungan lemak hati dan resistensi insulin.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah