HARIAN BOGOR RAYA - Para penjual di kawasan Car Free Day Sudirman mengalami dampak negatif akibat polusi udara di Jakarta. Para penjual itu tetap melakukan aktivitas berdagang di sekitar kawasan Car Free Day Sudirman.
“Ada (perbedaan). Mengurangi omzet dari biasanya,“ kata Wahyudin, pedagang telur gulung dari Parung Panjang, terkait polusi udara di Jakarta.
Selama polusi udara di Jakarta sedang tinggi seperti saat ini, katanya, jumlah warga yang melakukan olahraga di kawasan tempatnya berdagang menjadi lebih sedikit dari waktu-waktu sebelumnya. Ia hanya berjualan di kawasan Sudirman di hari Minggu saja dan di hari lainnya ia berkeliling ke tempat lain. Omzet dagangan per harinya bisa didapatkan dengan optimal.
Baca Juga: Harus Tahu! Penanganan Kualitas Udara dan Polusi Udara Jangka Menengah Hingga Jangka Panjang
Sementara, penjual tahu bulat dari Jakarta bernama Wasta mengaku mengalami penurunan omzet saat berjualan di hari Minggu. Hal itu lantaran tingginya kadar polusi udara saat ini di Jakarta. Namun, ia tetap melakukan aktivitas berdagang di kawasan Car Free Day tersebut.
“Sekarang berkurang, lebih sepi, gara-gara ada itu (polusi udara),” kata Wasta.
Sementara, warga ibu kota dan sekitarnya masih melakukan olahraga di area “Car Free Day” setiap hari Minggu saat kondisi polusi udara di Jakarta cukup tinggi.
Hanya saja, mereka membatasi durasi berada di luar ruang dan mengenakan masker untuk mengurangi paparan polusi.