Network
HARIAN BOGOR RAYA - Fakta menunjukkan bahwa jubah mandi bisa jadi merupakan tempat berkembang biak yang baik sekali bagi kuman daripada pakaian lainnya. Kuman bisa berkembang biak di jubah mandi. Pasalnya, kamar mandi merupakan tempat penyimpan, dan cenderung hangat, serta lembap. Demikian penjelasan pendidik di Utah State University Extension di Logan, Utah, Teresa Hunsaker.
Anda harus tahu seberapa sering seseorang harus mencuci jubah mandi, apalagi jika Anda kerap menggunakan jubah mandi seperti handuk. Berarti dia memakainya sebentar setelah keluar dari pancuran atau bak mandi sebelum berpakaian.
Jadi, tidak masalah jika mencucinya sesering seseorang mencuci handuk. Seperti setiap tiga hingga lima kali penggunaan.
Baca Juga: Atasi Flu Dengan Hal Yang Alami Salah Satunya Dengan Mandi Air Hangat
Tetapi, jika seseorang mengenakan jubah lebih sering atau lebih lama, maka ada saran agar cuci lebih sering. Utamanya jika dia memakai saat memasak atau makan. Pasalnya, partikel makanan dapat menempel pada kain jubah.
Terkait cara mencuci, jubah mandi bisa dibersihkan dengan siklus pencucian biasa menggunakan air dingin tanpa pemutih atau pelembut kain.
Jubah mandi sendiri sama seperti pakaian lainnya. Jubah mandi mengakumulasi kotoran, minyak, serta penumpukan dari kulit saat seseorang memakainya dan kotoran ini menempel di jubah lalu berpindah kembali ke kulit saat berikutnya dia mengenakan jubah. Demikian penjelasan pakar dermatologi di Cornell-New York Presbyterian Medical Center, Marisa Garshick, MD.
Baca Juga: Pandangan Pakar Kesehatan Soal Dampak Tidak Bersihkan Beberapa Bagian Tubuh Saat Mandi
Garshick, seperti dilansir dari Livestrong melqlui Antara, mengatakan kondisi itu dapat menyebabkan iritasi atau jerawat pada kulit, semisal pada punggung. Mirip dengan kaus atau kaus kaki, jubah bisa mulai menimbulkan bau tidak sedap dan membuat tubuh seseorang sedikit bau.
