Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ada penjelasan bahwa gejala kejang pada anak adalah gangguan fungsi otak yang bersifat sementara. Pada gejala yang dihasilkan tergantung pada bagian apa gangguan tersebut terjadi.
Maka, kejadian kejang pada anak bisa terjadi di berbagai jenis. Contohnya, kejang separuh tubuh, seluruh tubuh, tubuh tidak merespon saat ditepuk, jatuh yang tiba-tiba saat berdiri, kepala jatuh tiba-tiba saat sedang duduk, dan lain sebagainya.
"Setelah kejang juga ada beberapa gejala seperti bingung, lemas, kadang keluar air liur, mengompol, dan kalau kejang cukup lama maka bisa menyebabkan anak tertidur dan normal saat sudah bangun kembali," ungkap Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Neurologi, Setyo Handryastuti, soal kejang.
Baca Juga: Deretan Makanan Bisa Beri Nutrisi Pada Otak Hingga Konsentrasi Anda
Ia pun memberi penekanan kepada orangtua agar memperhatikan penyebab kejang anak, serta apa yang dialami anak pada saat kejang.
Sarannya kepada orangtua agar orangtua merekam kejadian kejang pada anak serta menyerahkan hasil rekaman tersebut kepada dokter pada saat berobat. Hal itu memiliki tujuan mempermudah diagnosis dokter agar penanganan yang dilakukan menjadi akurat dan efisien.
Ia pun mengimbau orangtua tidak panik dalam menghadapi kejang pada anak.
Baca Juga: Makan Jadi Hadiah Saat Stres, Orangtua Bisa Terapkan Saat Anak Jenuh
"Sebetulnya tidak sebegitunya amat (kejang pada anak). Baru berbahaya kalau tubuh anak tidak bisa beradaptasi, kalau kejang lebih dari 30 menit, dan itu jarang," katanya dalam diskusi mengenai kejang pada anak yang diikuti di Jakarta, Kamis.
