Pengetahuan Penting Soal Rebahan dan Cegah Kanker Pankreas

- 5 Januari 2024, 22:03 WIB
Ilustrasi kanker pankreas
Ilustrasi kanker pankreas /Website Johns Hopkins Pathology - Johns Hopkins University/

HARIAN BOGOR RAYA - Selain Anda menghindari gaya hidup sedenter atau rebahan, ada saran agar rutin melakukan medical check-up (MCU) atau pemeriksaan medis umum bagi beberapa orang dengan usia di atas 35 tahun guna mencegah kanker pankreas.

Anda harus tahu beberapa hal yang harus diperiksa. Contohnya darah perifer lengkap, fungsi hati, bilirubin total, amilasi, dan Ca19-9 atau dikenal dengan pemeriksaan tumor marker. Khusus bagi beberapa orang yang kerap mengalami nyeri ulu hati, pemeriksaan itu penting dilakukan guna memastikan ada atau tidaknya potensi terjadinya kanker pankreas.

Sementara, World Cancer Research Fund International mencatat kanker pankreas menempati posisi ke-12 sebagai kanker yang umum ditemukan di dunia. Pada 2020, secara global ada sebanyak 495.000 kasus kanker pankreas.

Baca Juga: Deretan Gejala Kanker Pada Tubuh Anda

Kanker pankreas sendiri dikenal sebagai silent killer. Pasalnya, tingkat kematian dari kanker pankreas tinggi pasca penderita divonis memiliki kanker pankreas.

Hal itu dapat dilihat dari laporan di AS lewat Surveillance Epidemiology and End Result Program (SEER) yang mengungkap pada 2020 ditemukan 57.600 kasus kanker pankreas dan sekitar 90 persen dengan total 47.050 kasus berujung kematian.

Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyebut, dewasa muda disarankan menghindari gaya hidup sedenter (yang juga populer disebut rebahan) untuk dapat mencegah terjadinya kanker pankreas.

Baca Juga: Kabar Duka! Artis Senior Kiki Fatmala Meninggal Dunia Usai Berjuang Lawan Kanker

"Terus terang saja gaya hidup sedenter atau gaya hidup tidak sehat ini seakan jadi tren. Anak muda makannya tinggi lemak misalnya steak, minumnya juga rutin alkohol,merokok juga jadi budaya, lalu obesitas dan seringnya tidak sadar. Itu berisiko terkena kanker pankreas," kata Ari dalam diskusi daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diikuti dari Jakarta, Jumat.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x