Network
HARIAN BOGOR RAYA - Zat karsinogenik secara umum butuh waktu sekitar lima hingga sepuluh tahun untuk menjadi kanker pada tubuh manusia.
“Kita lihat polusi udara yang kita dapat di Jakarta itu kan bukan dari kebakaran hutan. Dari mana? Itu adalah bahan kimia, lalu dimasukkan ke dalam tubuh,” ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo
Jelasnya, walaupun polusi yang dihirup berupa asap, jenis kanker yang punya potensi timbul tidak selalu kanker paru-paru. Bisa saja menginfeksi organ tubuh lain secara acak, tergantung kondisi kesehatan setiap individu.
Baca Juga: Penting! Gejala Kanker Pada Ginjal Sampai Saat Sudah Menyebar ke Organ Tubuh Lain
"Misalnya perokok, ya, belum tentu dia terkena kanker paru, bisa juga kanker hati, kanker usus dan sebagainya. Setiap orang lain-lain, tergantung badan kita, terutama memang paru karena dihirup langsung, tapi belum tentu. Tergantung exposure-nya tubuh kita itu mana yang bereaksi buruk," ujarnya.
Ia pun memberikan anjuran kepada masyarakat di wilayah kota untuk tetap menjalankan pola hidup sehat, termasuk makan dan tidur teratur, dan rutin melakukan olahraga. Makanan yang buruk, apa lagi memakai pengawet, bisa menyumbang risiko kanker sebanyak 35 persen.
Ia pun mengatakan polusi udara dapat menyebabkan kanker. “90 persen penyebab kanker itu lingkungan, selain rokok, polusi udara,” ujar Aru, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Ahli Ulas Penyebaran Kanker Ke Organ Lain
Aru pun membahas kualitas udara di Jakarta dan beberapa kota sekitarnya yang semakin lama semakin buruk akibat polusi akibat emisi kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik yang mengelilingi kota.
