Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ada sekitar tiga area utama dalam perawatan kanker. Area perawatan itu adalah penelitian, perawatan klinis, dan pendidikan. Dalam perawatan klinis, pasien kanker perlu perawatan multidisiplin guna mencapai hasil yang optimal.
“Perawatan multidisiplin memerlukan peran para klinisi yang tergabung dalam tim multidisiplin onkologi untuk berpartisipasi langsung dalam perawatan pasien. Tim onkologi akan mengadakan pertemuan rutin yang bisa disebut sebagai tumor board meeting untuk mendiskusikan pilihan diagnostik dan/atau terapeutik serta penanganan terbaik untuk setiap pasien,” jelas Dokter Konsultan Hematologi Oncology dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi.
Pembentukan tim multidisiplin onkologi yang bisa menjalankan perannya dengan baik tidak terlepas dari pendidikan interprofesional yang membentuk profesional kesehatan dengan keahlian sesuai bidang dan mampu berkolaborasi dengan ahli dari bidang lain.
Baca Juga: Hal Penting Soal Zat Karsinogenik Hingga Polusi Udara Sebabkan Kanker
“Berdasar tinjauan Best Medical Education (BEME), pengembangan fakultas, penyiapan fasilitator, refleksi terhadap praktik peserta didik, serta pedagogi berperan penting dalam pembelajaran interprofessional,” tambah Ikhwan.
WHO memberi rekomendasi layanan primer bisa melakukan pengendalian kanker lewat pencegahan, skrining, survivorship, dan perawatan paliatif.
"Integrasi antara pusat kanker komprehensif dan layanan primer dapat meningkatkan kualitas layanan kanker," jelas penjelasan Profesor Ikhwan Rinaldi.
Baca Juga: Penting! Gejala Kanker Pada Ginjal Sampai Saat Sudah Menyebar ke Organ Tubuh Lain
Kanker sendiri yang tidak ditangani secara komprehensif bisa jadi ancaman bagi Indonesia yang akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2045. Hal itu bersamaan dengan Indonesia berusia tepat 100 tahun atau disebut sebagai Indonesia Emas 2045.
