PSS mengukur sejauh mana individu menilai situasi dalam kehidupan mereka sebagai stres.
Bagi anak usia dini hingga sekitar usia 6 tahun, PSS diperoleh dari respon yang diberikan oleh orangtua peserta. Kemudian, para peserta sendiri melaporkan tingkat stres mereka.
Baca Juga: Saran Penting Kepada Wanita Obesitas Dengan Diabetes
Para peserta kemudian dikelompokkan menjadi empat kelompok berdasarkan risiko yaitu stres tinggi secara konsisten, stres menurun, stres meningkat, dan stres rendah secara konsisten dari waktu ke waktu.
Skor risiko kardiometabolik mereka diukur menggunakan faktor-faktor seperti ketebalan arteri leher, tekanan darah sistolik dan diastolik, berat badan, persentase lemak tubuh dan distribusi lemak serta hemoglobin A1c. Berdasarkan analisis, para peneliti mencatat bahwa tingkat stres yang dirasakan lebih tinggi dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap kondisi kesehatan kardiometabolik.
Peneliti mengatakan jika seseorang mengalami stres yang lebih besar sejak remaja hingga dewasa, cenderung memiliki kesehatan pembuluh darah lebih buruk, total lemak tubuh lebih tinggi, lebih banyak lemak di sekitar perut, dan risiko obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang stresnya berkurang seiring berjalannya waktu.***