Masalah Obesitas, Kemenkes RI dan Pakar Gizi Ungkap Hal Penting Soal Mie Instan Hingga Isi Piringku

- 4 Agustus 2023, 21:43 WIB
Ilustrasi Obesitas
Ilustrasi Obesitas /Hamdani/

HARIAN BOGOR RAYA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merekomendasikan Isi Piringku dengan mengacu pada lima kelompok pangan, seperti makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah dan air putih, guna mencegah obesitas.

Masih soal obesitas, rekomendasi Isi Piringku ini membagi piring untuk sekali makan, yakni sepertiga piring lauk pauk, sepertiga piring berisi buah, dua per tiga berisi sayuran dan dua per tiga sisanya makanan pokok. Selain itu, direkomendasikan pula konsumsi delapan gelas air putih, serta rutin beraktivitas fisik selama 30 menit per hari.

Selain obesitas, senada seperti disampaikan pakar gizi dr. Eva Kurniawati, studi yang dilakukan peneliti dari Harvard School of Public Health (HSPH) tahun 2014 menunjukkan, mereka yang sering mengonsumsi mi instan ditemukan lebih mungkin mengalami sindrom metabolik, obesitas, dan tekanan darah tinggi, kolesterol, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Baca Juga: Waspada! Makanan yang Dapat Menyebabkan Obesitas dan Meningkatkan Berat Badan Berlebih

Para peneliti mempelajari sebanyak 10.711 orang dewasa di Korea Selatan. Mereka mengamati dua pola diet yang berbeda di antara para subjek, salah satunya tinggi asupan daging dan makanan olahan termasuk mi instan.

Peneliti menemukan ada hubungan antara sindrom metabolik dan konsumsi mi instan, terlepas dari faktor diet lainnya. Khususnya pada wanita, yang makan mi instan setidaknya dua kali seminggu menunjukkan risiko sindrom metabolik 68 persen lebih tinggi.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak sering dan rutin mengonsumsi mi instan karena bisa berdampak buruk bagi tubuh, seperti obesitas dan sindrom metabolik, seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: 5 Penyebab Terjadinya Obesitas, Salah satunya Faktor Stres!

Eva yang juga anggota tim dokter spesialis RS Pelni itu, mengatakan bahwa kandungan mi instan yakni karbohidrat, lemak, serta natrium yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x