Penting, Ibu Hamil yang Stunting Wajib Tahu Langkah Agar Bisa Lahirkan Bayi Sehat

- 7 Februari 2024, 09:31 WIB
Ilustrasi stunting. 7 Langkah Penanganan Balita Sunting yang Harus Bunda Ketahui.
Ilustrasi stunting. 7 Langkah Penanganan Balita Sunting yang Harus Bunda Ketahui. /Pixabay/fujikama

HARIAN BOGOR RAYA - Ibu hamil diingatkan agar rajin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter atau bidan. Hal itu bisa dilakukan guna mengetahui pertumbuhan anak selama masa kandungan. Hal itu bisa membuat kondisi stunting dapat dicegah guna mendapatkan generasi emas di masa depan.

“Mulai dari yang kecil, mulai dari keluarga kita sendiri. Para ibu harus betul-betul menjaga dan merawat anak dengan baik agar terbentuk komunitas keluarga masyarakat yang bebas stunting,” jelas Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Boy Abidin.

Ia pun menyebut bahwa ibu hamil perlu menerapkan sebanyak 10 langkah pencegahan stunting. Selain juga melakukan pemenuhan asupan gizi seimbang untuk anaknya agar sang anak dapat tumbuh dengan baik dan sehat.

Baca Juga: BKKBN Jelaskan Rencana Turunkan Angka Stunting Tahun 2024

Jelasnya, ibu hamil yang mengalami stunting dapat melahirkan bayi sehat bebas stunting dengan menerapkan 10 langkah itu.

“Kalau ibunya sudah terlanjur (mengalami) stunting, bukan berarti akan berhenti di situ. Kita bisa memutus mata rantainya, jangan sampai generasi berikutnya stunting lagi,” kata dr. Boy saat ditemui dalam acara bincang-bincang di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa.

Dokter Boy lulusan pendidikan kedokteran Universitas Padjadjaran ini menambahkan, “Jadi, ibu ini perlu diedukasi supaya dia bisa menyiapkan generasi berikutnya dengan lebih baik,” katanya.

Baca Juga: Hal Penting Soal Susu Formula dan Susu Segar Hingga Perang Dengan Stunting

Sementara, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Khususnya pada seribu hari pertama kehidupan. Kondisi ini dapat menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kapasitas intelektual, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah