Network
HARIAN BOGOR RAYA - Daun kelor memiliki manfaat bagi ibu hamil. Pasalnya, makanan itu bisa meningkatkan zat besi sebelum dan saat kehamilan, dan saat menyusui. Hal ini bisa menurunkan risiko anak mengalami stunting.
Namun, konsumsi daun kelor saja tidak cukup untuk memulihkan kondisi fisik anak yang terdampak stunting. Sang ibu perlu pastikan anaknya mengonsumsi protein hewani dan protein nabati lainnya secara cukup dan seimbang.
Soal penanganan stunting, perlu strategi holistik selain memastikan konsumsi makanan yang bergizi bagi anak-anak.
Baca Juga: 5 Khasiat Daun Kelor, Apa Bisa Menyembuhkan Asam Urat?
Kasus stunting di Indonesia pada kurun 2022 capai 21,6 persen dari populasi balita, menurun dari angka setahun sebelumnya yang berkisar 24,4 persen. Pemerintah menargetkan jumlah kasus stunting pada 2024 menurun hingga angka 14 persen.
Daun kelor sangat bergizi dan kaya vitamin bisa jadi pilihan makanan untuk memperbaiki kondisi gizi anak, khususnya yang mengalami stunting. Hal itu diungkap dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr. Andree Hartanto.
“Penelitian menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kalsium lebih tinggi empat kali dari susu dan vitamin C tujuh kali lebih tinggi dari jeruk, apabila dibandingkan per seratus gram,” kata Andree, yang menempuh pendidikan di Universitas Sam Ratulangi, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Mengenal Daun Kelor Segudang Manfaat Untuk Kesehatan
Selain kaya vitamin dan kalsium, dokter spesialis obstetri dan ginekologi itu berkata bahwa daun kelor memiliki tingkat protein nabati tertinggi dari semua sayur serta kaya kalsium, vitamin C, vitamin B, dan zat besi.Sudah banyak jurnal ilmiah yang membuktikan manfaat daun kelor bagi kesehatan tubuh, khususnya bagi perbaikan gizi anak-anak yang mengalami stunting, kata Andree yang turut mempromosikan konsumsi daun kelor dengan membuka restoran di Jakarta dan Nusa Tenggara Timur itu.
