Hal Penting Soal Susu Formula dan Susu Segar Hingga Perang Dengan Stunting

- 2 Februari 2024, 11:23 WIB
Ilustrasi susu formula.
Ilustrasi susu formula. /Pexels/Towfiqu barbhuiya/

HARIAN BOGOR RAYA - Bagi anak yang kerap diberikan susu formula hingga mencapai usia 12 bulan ke atas, ada kemungkinan terjadi overweight atau obesitas. Juga kalori berlebihan. Hal itu lantaran anak itu sudah dapat asupan juga dari makanan.

Dan untuk memilih susu segar, ada saran agar orangtua melihat komposisi dan jumlah kalori yang ada pada susu formula itu.

"6 bulan sampai 2 tahun butuh yang kalorinya cukup kurang lebih 1000 kalori untuk anak aktivitas normal. Kedua Bioactive milk components seperti whey protein, kalsium, lactoferin untuk pencernaan dan untuk imun. Dan ketiga cocok untuk masing-masing usia," kata dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah, dr. Radhian Amandito.

Baca Juga: Deretan Alasan Ibu Berikan Susu Formula daripada ASI

Ia memberi saran agar anak usia 1-2 tahun bisa mengonsumsi susu segar sebanyak 250 mili liter per hari. Bagilah pada waktu tertentu. Contohnya, setelah bangun pagi, setelah makan siang, atau beberapa jam sebelum tidur.

Perlu diketahui, mengonsumsi susu segar (fresh milk) pada anak usia enam bulan sampai dua tahun dapat memenuhi kebutuhan protein hewani dan mencegah risiko stunting, demikian kata .

Stunting sangat penting untuk dicegah di awal kehidupan, atau pada 1.000 hari pertama kehidupan dari kandungan hingga usia dua tahun. Pada titik ini pertumbuhan anak sangat signifikan dan kenaikan berat badan dan tinggi badan sangat cepat.

Baca Juga: Informasi Penting dari Profesor Soal Susu Formula Probiotik dan ASI

Sehingga orang tua harus memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memenuhi asupan kalori di 1.000 hari pertama dengan protein hewani termasuk susu.
​​​​
"Di atas enam bulan sampai dua tahun itu banyak pilihannya bisa dari makanan termasuk susu juga banyak pilihannya, 250 mililiter fresh milk bisa sebanding dengan 1 porsi ayam," ucap Radhian, dilansir dari Antara.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, langkah paling tepat untuk memerangi stunting di Indonesia adalah mencukupi kebutuhan protein hewani seperti ayam, ikan salmon, daging sapi dan ditambahkan susu.

Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan Dalam Keadaan Meninggal Dunia di Toko Susu

Susu Segar

Ilustrasi: Susu segar
Ilustrasi: Susu segar Pixabay/Congerdesign

Menurut rekomendasi World Health Organization (WHO) terbaru, susu segar boleh diberikan pada anak mulai dari usia 6 bulan. Namun cara pemberiannya tidak langsung di minum tapi untuk olahan camilan berkalori seperti kue, puding atau makanan yang mudah dipegang atau finger food.

"Di WHO pun susu formula untuk MPASI tidak disarankan, yang disarankan memang fresh milk maupun susu pasteurisasi," tambah Radhian.

Fresh milk disarankan karena memiliki jumlah bakteri yang tidak terlalu banyak sehingga aman dan stabil jika dikonsumsi bayi. Kandungan nutrisi dan protein juga masih terjaga karena proses pengolahan hingga pengemasannya tidak terlalu lama terpapar dengan suhu panas.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x