Studi Ungkap Soal Asupan Makan dan Puasa Intermitten

- 20 Maret 2024, 11:23 WIB
Ilustrasi asupan makan dan alat fitnes untuk olahraga
Ilustrasi asupan makan dan alat fitnes untuk olahraga /Pixabay/Selasa, 13 April 2021

HARIAN BOGOR RAYA - Peningkatan umur panjang dibandingkan dengan jadwal makan standar selama 12-16 jam per hari tidak.terkait pembatasan makanan menjadi kurang dari 8 jam per hari. Demikian ungkap sebuah studi.

Durasi asupan makan lebih dari 16 jam per hari terkait risiko kematian akibat kanker yang lebih rendah di antara orang dengan kanker.

"Kami terkejut menemukan bahwa orang yang mengikuti jadwal makan terbatas waktu 8 jam lebih mungkin meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Meskipun jenis diet ini populer karena manfaat potensialnya dalam jangka pendek, penelitian kami jelas menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan jangka waktu makan biasa sekitar 12-16 jam per hari, durasi makan yang lebih pendek tidak terkait dengan umur panjang," ujar penulis studi senior Victor Wenze Zhong dari Sekolah Kedokteran Universitas Jiao Tong Shanghai di Shanghai, China, masih terkait asupan makanan.

Baca Juga: Saran Penting Soal Makanan dan Minuman yang Ubah Warna dan Bau Urin

"Penting bagi pasien, terutama mereka dengan kondisi jantung atau kanker yang sudah ada, untuk menyadari hubungan antara jendela makan 8 jam dan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Temuan studi kami mendorong pendekatan yang lebih berhati-hati dan dipersonalisasi terhadap rekomendasi diet, memastikan bahwa mereka sejalan dengan status kesehatan individu dan bukti ilmiah terbaru," tambah Zhong.

Studi ini tidak menunjukkan bahwa pola makan terbatas waktu menyebabkan kematian akibat penyakit kardiovaskular tetapi mengidentifikasi hubungan antara jendela makan 8 jam dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Puasa intermitten atau puasa berselang, teknik diet populer dengan pola jendela puasa dan makan dalam waktu tertentu, kini dipertanyakan setelah sebuah studi terbaru menyebutkan pola makan ini rupanya terkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit jantung.

Baca Juga: Tips Yayan Ruhian Agar Tubuh Kuat Hingga Makanan Berbuka Puasa

Dikutip dari Medical Daily pada Rabu, teknik puasa berselang melibatkan siklus bergantian antara berpuasa dan makan, dengan pola makan terbatas waktu menjadi salah satu pendekatan yang sering dipraktikkan.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x