Orangtua Wajib Tahu, Langkah Penting Cegah Penularan dari Anak Terdiagnosa Flu Singapura

- 3 April 2024, 11:25 WIB
Ilustrasi. Penularannya Hampir Sama dengan COVID-19, Para Orang Tua Diimbau Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak
Ilustrasi. Penularannya Hampir Sama dengan COVID-19, Para Orang Tua Diimbau Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak /Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Demi cegah penularan dari anak yang terdiagnosa Flu Singapura, orangtua bisa meminta izin dari sekolah selama sekitar 5 hingga 7 hari. Lalu, penuhi juga asupan gizi serta cairan demi menjaga daya tahan tubuh anak yang terdiagnosa Flu Singapura. Termasuk isolasi anak jika terdiagnosa Flu Singapura atau HFMD.

Lakukan pengobatan simtomatik jika anak yang terdiagnosa Flu Singapura mengalami demam, juga berikan istirahat yang cukup. Rata-rata Flu Singapura bisa sembuh sendiri sekitar 2-3 hari dengan lesi yang akan hilang sekitar 7 hari.

Vaksinasi untuk HFMD, saat ini, belum ada di Indonesia. Maka, pencegahannya sama seperti saat pandemi. Yaitu menjaga kebersihan, sering mencuci tangan. Khususnya jika kontak dengan penderita, sanitasi peralatan makan atau mainan anak yang terkena Flu Singapura dan penuhi asupan gizi anak.

Baca Juga: Deretan Tips Agar Bisa Cegah Terkena Flu dan Penularannya Saat Musim Hujan

Demikian diungkap Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo. orangtua perlu mewaspadai penyakit Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau dikenal dengan Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun.

Virus Flu Singapura, ujarnya, disebabkan adanya Coxsackie Virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71), termasuk dalam kelompok virus RNA yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki dan mulut.

“Definisi Flu Singapura adalah kumpulan gejala adanya lesi kulit memerah terutama di telapak tangan, kaki dan mulut, yang disebabkan virus dan banyak menyerang bayi dan balita usia kurang dari lima tahun, dewasa bisa kena tapi sangat jarang, yang jadi faktor risiko anak kurang 5 tahun,” kata Edi, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Saran Penting Jika Anda Punya Gejala-gejala Flu Mirip Covid-19

Edi mengatakan, penularan HFMD hampir sama dengan COVID-19, yakni adanya kontak dengan penderita atau droplet. Penularan bisa terjadi secara langsung misalnya karena batuk, bersin, terkena air liur secara oral dan dari kotoran atau feses.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x