Curhat Penjual Kulit Ketupat Saat Tahun 2024 dan Masa Covid-19

- 9 April 2024, 13:05 WIB
KULIT ketupat.*
KULIT ketupat.* /MAKNA ZAEZAR/ANTAR/

HARIAN BOGOR RAYA - Salah satu penjual kulit ketupat, Ahmad mengaku bahwa keadaan Lebaran saat ini lebih baik daripada lebaran saat kondisi pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Saat itu, hanya sedikit pedagang yang berani merantau ke Jakarta.

Pembatasan aktivitas luar ruangan pun memiliki akibat pada pasokan dagangan. Lantaran sedikit barang yang bisa masuk, pedagang terpaksa menaikkan harga janur dan kulit ketupat.

Pemerintah yang menerapkan pembatasan membuat barang dagangan yang bisa masuk dalam jumlah besar menjadi lebih sulit. Akibatnya, pedagang terpaksa menaikkan harga yang lebih tinggi.

Baca Juga: Didampingi Kapolres Bogor, Kapolda Jabar Tinjau Pos Pam Operasi Ketupat Lodaya Cijeruk

“Pas COVID-19 itu kami terpaksa jual sampai Rp30 ribu per 10 biji kulit ketupatnya. Sementara janurnya bisa Rp300 ribu,” kata Ahmad.

Sementara, tahun 2024 ini, Suminta, Ahmad dan Aceng berharap betul dari penghasilan mereka sebagai pembuat dan penjual kulit ketupat.

“Saya ada rencana pulang (mudik), ya semoga cukuplah buat Lebaran uangnya. Nanti mau saya buat beli daging, bikin rendang,” ujar Aceng.

Baca Juga: Ketua Bhayangkari Polres Bogor Berikan Bingkisan pada Personil Gabungan Pengamanan Pospam Ketupat Lodaya 2024

Banyak orang yang memiliki upaya mencari uang tambahan dengan berjualan kulit ketupat menjelang Hari Raya Idul Fitri di balik tiap lipatan kulit ketupat.

Suminta, biasanya bekerja secara lepas, menjadi pedagang musiman kulit ketupat pada Lebaran tahun ini. Bersama sekitar 30 orang lainnya, dia menjajakan kulit ketupat di sepanjang jalan dekat Pasar Palmerah, Jakarta Barat.

Dilansir dari Antara, Suminta mengaku memilih menginap di pinggir jalan dekat Pasar Pisang supaya bisa berjualan seharian hingga malam takbiran tiba. Lelaki asal Serang, Banten, itu belajar membuat kulit ketupat dari orang-orang di desanya.

Baca Juga: Resep Sayur Pepaya Hidangan Pelengkap Ketupat di Hari Lebaran

Rajut-merajut kulit ketupat dilihat dari orang tua yang ada di sana, kata Suminta. Para pedagang di sentra janur dan kulit ketupat Palmerah mematok harga kulit ketupat mulai dari Rp7.000 sampai Rp10.000 per 10 buah. Sementara janur, yang berisi 30-40 helai per ikat, bisa dibeli mulai Rp5.000-Rp10.000.

Janur dan kulit ketupat dibuat dari daun kelapa muda atau kelapa hijau yang dipasok dari Banten. Berapa banyak kulit ketupat yang dijual pedagang bergantung kepada seberapa besar modal yang dimiliki. Suminta dengan modal Rp3.000.000 bisa mengangkut sekitar 5.000-10.000 helai daun untuk dijual kembali.

Jika Suminta belajar dari orang-orang di kampungnya, Aceng, pedagang kulit ketupat lainnya di Palmerah, mengaku banyak belajar dari orang asal Bali. Berkat membuat kulit ketupat dan dekorasi janur, Aceng, yang memulai usahanya pada 2016, setidaknya meraup penghasilan Rp500.000 per hari.

Baca Juga: Kapolda Jabar Tinjau Pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2023 di Gadog Puncak

Kulit ketupat tidak hanya dicari pada musim Lebaran. Pada hari biasa, kulit ketupat juga dicari terutama oleh penjual sayur keliling, penjual ketoprak, penjual lontong sayur, penyedia jasa katering makanan sampai orang-orang yang akan menggelar hajatan, kata Ahmad, salah seorang pedagang kulit ketupat di Palmerah.

Mereka seringkali memborong kulit ketupat, bahkan hingga ratusan, supaya tidak perlu pergi ke pasar setiap hari.***lĺ

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah