Anjuran Penting Bagi Masyarakat, Mulai dari Olahraga Hingga Intermittent Fasting

- 15 April 2024, 23:09 WIB
Ilustrasi aktivitas fisik.
Ilustrasi aktivitas fisik. /(ANTARA)

HARIAN BOGOR RAYA - Daripada merokok, anjuran penting untuk Anda adalah agar masyarakat mulai rajin melakukan aktivitas fisik. Setidaknya melalui peregangan ringan selama 15 hingga 30 menit di kantor setiap pukul 10.00-14.00. Opsi lain bisa juga dengan jalan kaki dan memasang target 8 ribu sampai 10 ribu per hari.

Selain aktivitas fisik, jalankan diet seimbang guna mengurangi berat badan secara ideal dan cepat lewat intermittent fasting. Bisa dengan puasa minimal 14-16 jam dalam 24 jam atau puasa syawal yang jauh lebih berpahala. Ditambah mengganti hutang puasa Ramadhan kemarin.

Masih terkait aktivitas fisik, puasa intermittent sendiri bisa dilakukan sesuai jam yang dikehendaki. Contohnya lakukan puasa mulai pukul 20.00 sampai dengan 10.00 atau sampai 12.00 selama 14-16 jam. Selama berpuasa, tiap individu hanya boleh minum yang tidak manis, tetapi di luar waktu puasa boleh memakan makanan sesuai jumlah kalori harian.

Baca Juga: Hal Penting Bagi Orangtua Soal Aktivitas Fisik Anak Hingga Obesitas

“Hindari diet ini pada penderita maag, dan tetap diet di bawah pengawasan supervisi ahli gizi atau dokter. Tetap yang utama perbanyak makan sayur, buah, kurangi konsumsi gula, garam, lemak,” ujar Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Ngabila Salama.

Dan demi mengelola stres, masyarakat harus dapat waktu istirahat yang cukup melalui tidur setidaknya tujuh jam per hari. Hal ini dapat disiasati dengan tidur singkat (power nap) selama 15 sampai 30 menit di jam istirahat kantor.

Tujuan dari kegiatan itu adalah menambah tenaga, sehingga tubuh kembali bugar dan rasa kantuk hilang sementara dengan cepat dan meningkatkan kemampuan konsentrasi selama bekerja.

Baca Juga: Hal Penting Soal Rekomendasi Aktivitas Fisik dan Latihan Otot

Selain menjaga pola tidur, stres dapat dikelola lewat kunjungan silaturahim langsung ke orang lain, berbagi cerita dengan teman kerja dan berinteraksi dengan saling berempati.

“Tips CERDIK dapat meningkatkan imunitas dan mencegah masyarakat dari penyakit yang bersifat menular maupun tidak menular. Untuk sakit menular dianjurkan melengkapi imunisasi gratis lewat program pemerintah seperti COVID-19 atau yang berbayar Influenzae,” ucap dia.

Ia pun menyebut, cek kesehatan rutin hingga mengelola stres menjadi sejumlah cara yang perlu dilakukan pemudik agar kesehatan dan kebugaran tubuh tetap terjaga usai merayakan Lebaran.

Baca Juga: Penting Anda Ketahui Soal IMT Hingga Aktivitas Fisik

“Kiat sehat kembali beraktivitas sesudah libur Lebaran bisa diterapkan melalui pola hidup yang biasa kita sebut CERDIK ya, tujuannya supaya bisa tetap bugar dan produktif,” kata Ngabila dalam pesan singkat di Jakarta, Senin.

Ngabila menuturkan saat melakukan cek kesehatan rutin, masyarakat harus memastikan bahwa tekanan darah berada pada kondisi normal atau kurang dari 140/90 mmHg. Hal yang sama juga perlu dipastikan pada kondisi gula darah, kolestrol, lemak dan asam urat.

Bagi penderita diabetes melitus, kadar HbA1C harus kurang dari 6,5 persen. Apabila kadarnya telah mencapai 5,7 sampai 6,4 persen, penderita disarankan untuk kembali memeriksakan kondisi kesehatannya per enam bulan sekali karena hal tersebut menandakan adanya potensi terkena pra-diabetes.

Baca Juga: Bertambah Usia, Simak Pentingnya Aktivitas Fisik dan Olahraga

Di samping itu, ia meminta masyarakat agar mengenyahkan asap rokok yang dapat menimbulkan sejumlah kerugian bagi kesehatan anggota keluarga lainnya.

Ia menjelaskan perokok aktif yang membuang asap sembarangan, dapat menyebabkan orang lain menghirup asap tersebut dan menjadi seorang perokok pasif. Misalnya, seperti terkena batuk, pilek hingga sesak nafas.

Potensi penyakit lain yang dapat mengenai perokok pasif berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan yakni risiko penyakit jantung dan serangan jantung akibat adanya kerusakan pada pembuluh darah hingga kanker paru.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Hal Penting Soal Pasien Paru-paru dan Aktivitas Fisik

“Jangan menjadi perokok aktif atau pasif ya, itu akan menurunkan imunitas. Yang merokok disebut first hand smoker, yang menghirup asap langsung disebut second hand smoker, dan menghirup sisa asap rokok pada benda disebut third hand smoker,” katanya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah