Langkah dan Kiat Penting Bantu Kurangi Stres

- 16 April 2024, 11:15 WIB
Ilustrasi Stres adalah bagian tak terhindarkan dalam mengejar mimpi dan menghadapi berbagai masalah kehidupan. Mulai dari tekanan finansial hingga perasaan kesepian, stres bisa datang dari berbagai arah. Namun, ada satu solusi yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental
Ilustrasi Stres adalah bagian tak terhindarkan dalam mengejar mimpi dan menghadapi berbagai masalah kehidupan. Mulai dari tekanan finansial hingga perasaan kesepian, stres bisa datang dari berbagai arah. Namun, ada satu solusi yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental /pexels/

HARIAN BOGOR RAYA - Menetapkan batasan yang sehat dalam interaksi sosial bersama orang-orang yang menguras energi bisa membantu mengurangi stres. 

Menolak undangan dengan sopan adalah langkah yang bijaksana ketika merasa lelah atau butuh waktu untuk diri sendiri. Temukan juga waktu untuk menikmati seni atau hobi yang disukai dan bisa jadi cara yang baik untuk mengatasi stres. Atur juga waktu kerja dengan realistis adalah kunci untuk menjaga keseimbangan hidup yang sehat.

“Dengan memprioritaskan tindakan kecil untuk mengasuh diri sendiri, Anda dapat mengembangkan pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap manajemen stres dan kesejahteraan secara keseluruhan. menjadi," kata Konselor kesehatan mental dari Ajana Theraphy and Clinical Service di Houston, Texas, Amerika Serikat, Jessica Eiseman.

Baca Juga: Peneliti Buktikan Teh yang Berbeda Bisa Turunkan Stres dan Bikin Tidur Nyenyak

Saat mengalami stres, hal penting yang perlu diingat adalah mencari bantuan saat dibutuhkan. Bisa hubungi teman dan keluarga untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan emosional dapat membantu menenangkan diri.

“Ingat, mengelola stres adalah proses yang berkelanjutan dan penting untuk memprioritaskan perawatan diri dan mencari dukungan saat dibutuhkan,” kata 

Ia pun menyarankan seseorang melakukan perawatan diri untuk mengatasi stres. Dilansir dari laman Medical Daily melalui Antara, pemicu stres seringkali berada di luar kendali seseorang. Stres tidak melulu berasal dari pengalaman hidup yang tidak menyenangkan, tapi, juga penat akibat pekerjaan, mengalami masalah dalam hubungan hingga merencanakan sebuah aktivitas besar.

Baca Juga: Deretan Tumbuhan Hias Terbukti Efektif Redakan Stres Hingga Depresi

Eiseman melihat stres perlu diwaspadai karena dapat menjadi silent killer, diam-diam mematikan. “Stres dapat menyebabkan banyak masalah bagi kita secara fisik, emosional, kognitif, dan perilaku. Bahkan stres yang baik seperti membeli rumah, mendapatkan promosi, menikah atau memiliki bayi, dapat menimbulkan gejala pada seseorang,” kata Eiseman.

Stres dapat menimbulkan sejumlah gejala seperti sakit kepala, ketegangan otot, kelelahan, gangguan tidur, masalah pencernaan, peningkatan detak jantung, berkeringat, menggigil, dan kesulitan bernapas. Selain itu, stres menimbulkan gejala emosional yang umumnya terjadi berupa kecemasan, mudah tersinggung, perubahan suasana hati, perasaan kewalahan, kesedihan, dan kesulitan bersantai.

Gejala kognitif yang mungkin muncul akibat stres yaitu pikiran yang berkecamuk, kesulitan berkonsentrasi, masalah ingatan, dan rasa khawatir yang terus-menerus. Pada gejala perilaku, penderita stres akan mengalami perubahan nafsu makan, peningkatan penggunaan narkoba, penarikan diri dari pergaulan, dan kesulitan menyelesaikan tugas.

Baca Juga: Ini Kata Psikiater Gejala Stres Akibat Tekanan Kerja

Eiseman melanjutkan stres dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Pada dampak positif, stres membantu orang bekerja lebih keras, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas untuk mencapai target mereka.

Namun, beberapa penyebab stres dapat berlangsung dalam jangka waktu lama dan berdampak jangka panjang pada kesejahteraan fisik dan mental seseorang. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, sistem kekebalan tubuh melemah, masalah pencernaan bahkan kondisi nyeri kronis.

Eiseman memberikan kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk mengelola stres melalui perawatan diri. Menyempatkan diri menikmati momen singkat secara rutin untuk diri sendiri bisa memberi bantuan yang lebih baik dalam mengelola stres, selain misalnya pijat relaksasi dan manikur.

Baca Juga: Saran Penting Dokter Bagi Para Pekerja Alami Stres dan Gangguan Mental

Sempatkan diri untuk mendengarkan suara-suara yang menenangkan selama lima menit atau berjalan kaki singkat di sekitar rumah selama 10 menit di sela-sela waktu istirahat kerja. Hindari melihat media sosial terlalu lama untuk mengurangi penerimaan informasi dari konten yang memicu stres.

Seseorang juga bisa mengatur lini masa media sosial untuk mengurangi konten yang memicu stres. Membangun rutinitas sebelum tidur, menumbuhkan kebiasaan makan yang sehat, dan memasukkan gerakan teratur ke dalam rutinitas harian juga merupakan komponen penting dari perawatan diri.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah