Penting, Faktor Hormon Estrogen dan Penyakit Lupus

- 8 Mei 2024, 13:39 WIB
Ilustrasi Penyakit Lupus. Gejala Penyakit Lupus yang Perlu Diwasdapai, Serta Kenali Tanda Khusus Sebagian Pengidapnya
Ilustrasi Penyakit Lupus. Gejala Penyakit Lupus yang Perlu Diwasdapai, Serta Kenali Tanda Khusus Sebagian Pengidapnya /Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Membahas soal penyakit lupus, hormon estrogen adalah salah satu jenis hormon seks wanita yang diproduksi oleh ovarium. Fungsi dari hormon estrogen adalah mengatur siklus menstruasi, menunjang kehamilan yang sehat, hingga membantu menjaga kesehatan jantung.

“Memang faktor hormonal khususnya estrogen banyak berperan dalam kejadiannya penyakit lupus. Karena hormon estrogen itu akan memperberat faktor peradangan, akan mencetuskan peradangan pada anak-anak yang berpotensi atau menderita penyakit lupus,” jelas Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR Dr Reni Ghrahani Majangsari.

Penyakit lupus, penyebab terjadinya hingga saat ini masih belum sepenuhnya diketahui. Gabungan kombinasi dari faktor di luar dan dalam tubuh yaitu hormon, lingkungan dan faktor genetik diduga berinteraksi sebagai penyebabnya.

Baca Juga: Dokter Beri Saran Penting Soal Hormon Kortisol dan Minum Kopi

Ia pun anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibandingkan dengan anak laki-laki. “Penyakit lupus mayoritas dialami anak perempuan, perbandingannya signifikan dibandingkan anak laki-laki, yakni sembilan banding satu, dan paling banyak dialami remaja berusia 11-12 tahun,” kata dia, dilansir dari Antara.

Hal yang memiliki banyak berperan dalam menyebabkan anak perempuan lebih riskan terhadap lupus adalah hormon estrogen.

Sementara, sebut laman Kementerian Kesehatan, meningkatnya angka pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode menstruasi atau selama masa kehamilan mendukung dugaan bahwa hormon khususnya estrogen dan prolaktin menjadi pencetus penyakit Lupus.

Baca Juga: Hal Penting Soal Keterlambatan Menstruasi

Penyakit lupus pada anak dapat ditandai dengan anak sering demam, salah satunya. Demam biasanya hilang timbul, dapat tidak terlalu tinggi hingga demam tinggi.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah