Peneliti Ungkap Manfaat Epidural Bagi Ibu dan Bayi Sepanjang Persalinan

- 25 Mei 2024, 09:23 WIB
Ilustrasi persalinan sesar yang dianggap berat bagi perempuan, dokter spesialis kandungan mengungkap bantahannya.
Ilustrasi persalinan sesar yang dianggap berat bagi perempuan, dokter spesialis kandungan mengungkap bantahannya. /Pixabay/Stocksnap

HARIAN BOGOR RAYA - Bagi peneliti, manfaat epidural berasal dari pemantauan lebih dekat pads ibu dan bayi sepanjang persalinan. Juga respons stres fisiologis pada persalinan berkurang, dan kemampuan segera  intervensi obstetri jika diperlukan. Penggunaan epidural cenderung rendah, khususnya pada pasien dengan indikasi klinis. Hal itu membuktikan perempuan tidak paham potensi manfaat sepenuhnya. Pilihan perempuan itu sendiri menentukan untuk memilih menjalani epidural atau tidak.

“Temuan ini memperkuat praktik yang ada saat ini yang merekomendasikan analgesik epidural selama persalinan kepada wanita yang diketahui memiliki faktor risiko, menggarisbawahi pentingnya memastikan akses yang adil terhadap pengobatan tersebut, dan menyoroti pentingnya mendukung wanita dari berbagai latar belakang agar dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan analgesik epidural selama persalinan. analgesik epidural selama persalinan,” ujar para peneliti, dilansir dari Medical Daily melalui Antara.

Pada studi itu, disebut tindakan analgesik epidural dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi pada ibu pasca persalinan. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal BMJ, penggunaan epidural bisa mengurangi komplikasi signifikan pada ibu dalam beberapa minggu pertama pasca melahirkan.

Baca Juga: Denise Chariesta Galang Donasi untuk Persalinan

Komplikasi itu misalnya serangan jantung, gagal jantung, sepsis hingga histerektomi. Manfaat dari tindakan epidural analgesik selama persalinan dapat makin terlihat pada ibu yang menjalankan persalinan bayi prematur.

“Tindakan epidural dapat dikaitkan dengan penurunan risiko relatif severe maternal morbidity (SMM) sebesar 35 persen pada semua wanita dalam penelitian ini. Pengurangan yang lebih besar terlihat di antara wanita dengan indikasi medis untuk epidural dibandingkan dengan mereka yang tidak dan pada wanita yang melahirkan prematur, dibandingkan dengan persalinan cukup bulan," ujar rilis berita itu.

Tim peneliti mengandalkan data dari 567.216 ibu yang menjadi bagian dari data Layanan Kesehatan Nasional Skotlandia. Pesertanya adalah wanita yang melahirkan secara normal atau melalui operasi caesar tidak terencana di Skotlandia antara tahun 2007 dan 2019.

Baca Juga: Peneliti Beberkan awal Esketamine Hingga Depresi Pasca Melahirkan

Para peneliti mengatakan terjadinya SMM dipastikan jika peserta mengalami salah satu dari 21 kondisi yang didefinisikan sebagai SMM oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS atau memerlukan perawatan kritis kapan saja sejak tanggal melahirkan hingga 42 hari pascapersalinan. Data menunjukkan bahwa 22 persen wanita menggunakan epidural selama persalinan dan 4,3 kasus SMM terjadi per 1.000 kelahiran.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah