Studi Soroti Air Minum dalam Botol Plastik Hingga Bahaya BPA

- 19 Juni 2024, 14:34 WIB
Ilustrasi botol plastik. Dipertanyakan usulan kebijakan pelabelan hanya khusus AMDK, Ketua Aspadin: Ini logika dan narasi yang aneh.
Ilustrasi botol plastik. Dipertanyakan usulan kebijakan pelabelan hanya khusus AMDK, Ketua Aspadin: Ini logika dan narasi yang aneh. /Pixabay/Pasja1000/

HARIAN BOGOR RAYA - Studi dari Columbia University dan dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Science menyoroti, air minum dalam kemasan (botol plastik, red) memiliki kandung lebih banyak partikel mikroplastik dan nanoplastik, dimana termasuk jenis polusi plastik paling mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia.

Pasalnya, partikel-partikel yang sangat kecil pada botol plastik itu bisa menyerang sel dan jaringan pada organ-organ utama. Juga menyimpan bahan kimia yang mengganggu.

"Semua bahan kimia tersebut digunakan dalam pembuatan plastik, jadi jika plastik masuk ke dalam tubuh kita, plastik tersebut membawa bahan kimia tersebut. Dan karena suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu di luar, bahan kimia tersebut akan berpindah keluar dari plastik dan berakhir di tubuh kita. Bahan kimia tersebut dapat terbawa ke hatimu, ginjal, dan otak kita, dan bahkan melintasi batas plasenta dan berakhir di janin yang belum lahir," kata Sherry Mason, direktur keberlanjutan di Penn State Behrend, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, masih soal botol plastik.

Baca Juga: Hindari Tumpukan Sampah Plastik Selama Idul Adha, Dinas Lingkungan Hidup Cimahi Imbau Diganti Dengan Besek

Jelas peneliti, botol kemasan plastik, biasanya terbuat dari Polyethylene Terephthalate (PET/PETE). Simbol PET ada pada plastik kemasan dan minuman, seperti botol air minuman kemasan. Polyethylene Terephthalate sendiri diproduksi hanya untuk plastik sekali pakai, maka, jika botol plastik itu dipakai lagi, tidak baik untuk kesehatan.

"Ketika botol sekali pakai digunakan berulang kali, jumlah bahan kimia dan racun yang merembes keluar dari plastik ke dalam air akan semakin banyak," ungkap peneliti seperti dilansir One Green Bottle.

"Proses ini dapat menyebabkan akumulasi zat berbahaya seperti di-ethylhexyl phthalate (DEHP) di dalam aliran darah Anda, yang berpotensi mengakibatkan masalah kesehatan yang parah," sambungnya.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Kesejahteraan Mental dan Jatah Usia Hidup

Botol plastik kemasan yang beredar di pasaran banyak yang mengandung BPA. Paparan BPA dari botol plastik, jelas ahli, meningkatkan risiko ketidakseimbangan hormon, masalah kesuburan, dan berbagai penyakit lainnya.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: One Green Bottle


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah