HARIAN BOGOR RAYA - Devid Telussa, Ia merupakan seorang anak kampung yang memiliki cita-cita tinggi. Yang tidak mau menyerah dengan keadaan.
Devid Telussa adalah anak dari ibu Siti seorang penjaja puding dan bapak Hamid seorang sopir serabutan. Walaupun terhimpit ekonomi David tidak patah arang, Ia tetap bertekad ingin melanjutkan pendidikan setelah lulus SMK.
Dan untuk bisa melanjutkan pendidikannya, ia mencoba mengikuti SBMPTN. Bahkan untuk mendaftar SBMPTN Ia harus meminjam uang pendaftaran sebesar Rp 150.000 kepada orang tua temannya, yang sampai saat ini belum selesai dikembalikan, ia hanya mampu mencicilnya.
Baca Juga: Bareskrim Polri Bekerjasama Dengan Kominfo Blokir 100 Website Judi Online Tiap Minggunya
Bersyukur, akhirnya Devid diterima di universitas Sam Ratulangi jurusan fakultas hukum.(saat ini Devid semester ll).
Setelah lulus tes SBMPTN, merekapun kembali bingung bagaimana harus membayar biaya pertama pendidikan di URS sebesar 3 juta rupiah.
Akhirnya Hamid ayah Devid meminjam uang kepada teman-temannya yang sampai sekarang pun belum bisa diganti, dan beruntungnya lagi kawan-kawan ayah David, mengikhlaskan tersebut.
Begitu kuatnya keinginan Devid untuk sukses, maka Ia terus memanfaatkan waktu untuk belajar dan belajar, sehingga ia sering lupa waktu. Sampai-sampai makanan yang disimpan ibunya untuk David menjadi basi karena David pulang larut malam untuk belajar.
Dan karena kegigihannya itulah maka di semester pertama di bangku kuliah Devid berhasil mendapat nilai indeks prestasi 3,6.
Menurut kedua orang tuanya, Devid memang anak yang rajin dan penurut dia tidak pernah menuntut orang tuanya. Sejak masih sekolah di SMK hingga kuliah kalau mau berangkat ke tempat kuliah atau sekolah dia harus berjalan kaki, karena kedua orang tuanya tidak bisa memberikan uang.
Baca Juga: Akhirnya Deva Mahendra dan Mikha Tambayong Naik Pelaminan
Bahkan terkadang di sela-sela kuliahnya, Devid juga terkadang bekerja paruh waktu sebagai pencuci piring di sebuah restoran.
Tapi setidaknya Devid masih bersyukur memiliki orang tua yang selalu mendukungnya walaupun mereka dalam keadaan tidak mampu, dan juga walaupun di semester kedua ini David dan orang tuanya tidak memiliki uang untuk membayar UKT.
Namun karena keyakinan ibu Siti bahwa harta yang paling indah dan paling luar biasa untuk diwariskan kepada anak-anaknya adalah pendidikan. maka do'a dan usaha ibu Siti agar bisa menyekolahkan anak-anaknya demi masa depan terkabulkan.
Devid sang anak akhirnya mendapatkan bantuan beasiswa sampai tamat kuliah dari presiden Joko Widodo.
Dan itu pun tidak lepas dari usaha ibu Siti. Kalau saja saat Presiden Jokowi berkunjung ke pantai Malalayang ibu Siti tidak berusaha menemui Presiden Jokowi, mungkin saat ini mereka masih bingung mencari sejumlah uang untuk pendidikan Devid.
Namun atas kegigihannya, ibu Siti pun bisa bertemu dan menceritakan kepada presiden Jokowi tentang nasib pendidikan Devid.
Usahanya tidak sia-sia, setelah Jokowi mendengar curhatannya, ibu Siti tidak menunggu waktu lama langsung mendapatkan jawaban atas harapannya. Dan kini David bisa bernafas lega karena tidak perlu memikirkan lagi biaya kuliahnya.
Atas bantuan yang diberikan oleh bapak Jokowi, Devid Telussa mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak Jokowi.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Jokowi, karena telah memberikan saya beasiswa. Ini adalah pemberian yang sangat berharga buat saya." Ungkap Devid.***
Sumber: BPMI