PATGTL Badan Geologi Jelaskan Kondisi Kritis Air Tanah Hingga Rusak di Bandung

- 4 Februari 2023, 14:53 WIB
Ilustrasi air.
Ilustrasi air. /Pixabay/ClaudiaWollesen/

HARIAN BOGOR RAYA - Kepala PATGTL Badan Geologi, Rita Susilawati menyebutkan beberapa wilayah di Bandung telah mengalami kondisi kritis air tanah hingga rusak. 

Buktinya adalah dengan penurunan muka air tanah yang kian mendalam hingga 40 meter.

"Berdasarkan sumur pantau air tanah, muka air tanah artesis di Bandung telah turun lebih dari 40 meter di bawah muka tanah," tutur Rita.

Baca Juga: Kembalikan Uang Rp100 Juta ke Nikita Mirzani, Bunda Corla: Duit Haram

Berdasar analisis Badan Geologi, wilayah Rancaekek, Leuwigajah, serta beberapa wilayah lain masuk kategori yang muka air tanahnya rusak. 

Penurunan muka air itu disebabkan oleh pengambilan air tanah untuk berbagai keperluan, terutama industri, hotel, dan faktor lainnya.

Pengertian Air Tanah dan Manfaatnya

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 mengenai Sumber Daya Air, air tanah didefinisikan sebagai air yang terdapat di lapisan batuan di bawah permukaan tanah.

Baca Juga: Persib Bandung vs PSS Sleman Siap Tanding di Stadion GBLA, Simak Cara dan Syarat Beli Tiket

Sementara menurut para ahli, definisi air tanah menurut Bouwer pada 1978, Air tanah merupakan sejumlah air di bawah permukaan bumi yang kemudian dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan, atau sistem drainase dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami akan mengalir ke permukaan tanah melalui rembesan atau suatu pancaran.

Adapun air tanah memiliki berbagai manfaat penting bagi kehidupan, tak hanya manusia, tapi beragam makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari, air tanah berfungsi memenuhi kebutuhan berbagai keperluan rumah tangga, seperti air minum, mandi, memasak, dan mencuci. Sedangkan untuk kebutuhan kolektif, air tanah bermanfaat untuk irigasi pertanian, sumber pembangkit listrik, memenuhi berbagai kebutuhan industri.

Baca Juga: Siap-Siap! Westlife Bakal Sapa Fans Bandung, Simak Cara Beli Tiketnya Disini

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta warga menabung air hujan untuk disimpan guna mengatasi masalah penurunan muka air tanah. Pemanfaatan yang berlebihan untuk berbagai keperluan membuat stok air tanah di wilayah Bandung Raya kini tergolong kritis.

Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi menyebut muka air tanah artesis di wilayah Bandung telah turun lebih dari 40 meter di bawah muka tanah. Penurunan muka air itu disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, terutama industri, hotel, dan faktor lainnya.

Melansir Antara, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan kondisi muka air tanah yang terus menurun bisa membahayakan. Pasalnya, kata dia, fenomena penurunan muka air tanah bisa mengakibatkan permukaan tanah turun.

Baca Juga: 10 Film Terbaru yang Tayang di Bioskop pada Februari 2023, Dari Horor hingga Action

"Jadi kalau air hujan yang datang menetes ke rumah kita itu semua masuk ke lahan kita, ditabung, kita bisa jaga sama-sama air tanah," ucap Yana di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Menurut Yana, menjaga lingkungan termasuk air tanah merupakan upaya dan kewajiban bersama, bukan hanya pemerintah. Oleh karenanya, sembari pemerintah berupaya membatasi penggunaan air tanah, warga Kota Bandung pun diminta melakukan hal serupa.

Dia mengatakan pemerintah sudah melakukan beragam cara untuk mengatasi persoalan air tanah yang semakin dalam di Kota Bandung. Di antaranya, menabung air lewat kolam retensi, biopori, hingga drumpori.

Baca Juga: Pengakuan Anak DPRD Wajo Soal Viral Kasus Aniaya Juru Parkir

"Jadi itu tugas kita semualah, bukan tugas pemerintah saja," ujar Yana.***

Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul Bandung Krisis Air Tanah, Wali Kota Yana Mulyana Minta Warga Tabung Air Hujan

 

 

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x