HARIAN BOGOR RAYA - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut ada hal penyebab tender KSP Stadion GBLA belum kunjung terealisasi.
Tender KSP Stadion GBLA belum kunjung terealisasi karena faktor teknis. Dirinya masih memonitor Dinas Pemuda dan Olahraga selaku pengguna barang perihal perkembangan KSP Stadion GBLA Gedebage.
"Sempat membicarakan perihal itu (penyebab KSP Stadion GBLA belum kunjung terealisasi). Saat ini, penyebab tepatnya lupa, ada sesuatu yang belum lengkap. Cenderung urusan teknis," ucap Ema, seperti dilaporkan kontributor “PR” Satira Yudatama, kemarin.
Baca Juga: Zulfadli Anggota DPRK Partai Nasdem Bantu Cari Solusi Penyembuhan Faisal
Ema mengatakan, saat ini, Stadion GBLA tengah dalam proses facelift (penyegaran atau pembaruan) dengan anggaran pembiayaan pemerintah pusat. Stadion GBLA merupakan salah satu lapangan latihan tim peserta Piala Dunia U-20 2023.
"Bisa jadi, itu menjadi salah satu pertimbangan KSP Stadion GBLA belum dilaksanakan. Sebelum itu, memang ada hal yang belum lengkap. Kami segera menanyakan lagi kepada Dispora perihal kelanjutan KSP Stadion GBLA," kata Ema.
Ema meminta kepada Dispora agar secepatnya melaksanakan tender KSP Stadion GBLA untuk menghadirkan kepastian jangka panjang. Pada kesempatan sebelumnya, Ema mengungkapkan, KSP Stadion GBLA Gedebage sudah lewat dua tahun dari rencana mula. "Jujur, (proses KSP Stadion GBLA Gedebage) terlalu lambat. Sudah lewat dua tahun," ujar Ema.
Baca Juga: Waspadai Hujan Disertai Petir di Tiga Lokasi Wilayah DKI Jakarta
Kerja sama pengelolaan (KSP) Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage sudah lewat dua tahun dari rencana mula. Berdasarkan lini masa versi 2021 tahapan KSP Stadion GBLA, pemenang KSP bisa muncul antara Juli atau Agustus 2021. Setelah itu meleset, muncul lagi lini masa tahapan.
Perlu diketahui, Liga 1 2022-2023 memasuki putaran kedua, tetapi ternyata tak kunjung ada pemenang KSP. Alih-alih telah muncul pemenang, sampai saat ini, tender KSP Stadion GBLA belum dilaksanakan. Padahal, aspek administratif Stadion GBLA telah tuntas.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung Eddy Marwoto menyampaikan keterangan singkat perihal KSP Stadion GBLA Gedebage yang belum kunjung menampakkan kejelasan. "Mohon bersabar, insyaallah, saat waktunya, kami akan menjelaskan," ucap Eddy melalui teks aplikasi obrolan, Senin 6 Februari 2023.
Baca Juga: KBRI di Turki Laporkan Kondisi Terbaru WNI di Provinsi Kahramanmaras
Sementara, ribuan bobotoh saat menyaksikan pertandingan Liga 1 antara Persib Bandung melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, Kota Bandung, Minggu 5 Februari 2023. Sudah dua tahun, tender kerja sama pengelolaan Stadion GBLA tak kunjung terealisasi.
Urusan kerja sama pengelolaan stadion itu tampaknya harus melalui proses panjang. Wali Kota Bandung Yana Mulyana memaparkan tahap demi tahap proses itu saat gelar wicara di PRFM, Selasa 10 Mei 2022. Mengemuka berbagai hal yang sempat menjadi persoalan administratif Stadion GBLA Gedebage.
Yana --saat menjadi Wakil Wali Kota Bandung-- beroleh amanat dari mendiang Oded M Danial guna menyelesaikan persoalan-persoalan administratif GBLA. "Setelah pelantikan pada 20 September 2018, almarhum menugaskan saya menyelesaikan persoalan Stadion GBLA," ucap Yana.
Baca Juga: Hasil Evaluasi Polisi, Ungkap Soal Penetapan Tersangka Mahasiswa UI
Dia sempat bercerita, selaku pencinta berat sepak bola dengan tim favorit Persib, sempat bertanya-tanya ihwal Persib yang tak menggunakan Stadion GBLA sebagai home base. Pikiran itu muncul sebelum Yana melalui pelantikan sebagai Wakil Wali Kota Bandung, mendampingi almarhum Oded M Danial.
Ketika berada dalam pemerintahan, Yana menelurusi berbagai hal perihal persoalan Stadion GBLA sebagaimana penugasan dari alharhum Oded. Pada pertengahan 2019, Yana beroleh kesempatan bertemu dengan pimpinan PT PBB. "Ternyata, PT PBB pernah berkirim surat kepada Pemkot Bandung pada 27 Desember 2017, berisi permohonan mengelola Stadion GBLA," ucap Yana.
Yana menegaskan, proses tahapan pengurusan stadion bukan dalam konteks mencari pihak yang benar atau salah. Sampai saat ini, jajaran Pemkot Bandung terus berupaya menuntaskan persoalan-persoalan.
Baca Juga: Gunung Semeru di Lumajang Keluarkan Awan Panas, PVMBG Tunjukkan Data
Menindaklanjuti keterangan PT PBB yang pernah berkirim surat, Yana sempat memberi tawaran pengelolaan Stadion GBLA Gedebage dengan sistem sewa. Mengingat masa berlaku sewa hanya lima tahun dengan opsi perpanjangan, PT PBB ingin kerja sama dengan masa berlaku lebih panjang.
PT PBB memiliki rencana untuk menjadikan Stadion GBLA Gedebage memenuhi standar UEFA yang memerlukan pengembangan di berbagai aspek. Berdasarkan keterangan Yana, pihak PT PBB berpandangan bahwa opsi sewa dengan masa waktu lima tahun tidak memadai untuk merealisasikan rencana itu.
Yana pun menyebutkan, terdapat opsi kerja sama pengelolaan (KSP) dengan masa berlaku 30 tahun. "Hanya, sebelum proses tender, berbagai persoalan Stadion GBLA perlu lebih dulu clean and clear. Dalam penelusuran, proses demi prosesnya bukan hal mudah," ucap Yana.
Baca Juga: Gempabumi di Pulau Saringi NTB Magnitudo 5.4, BMKG Beri Penjelasan
Yana mencontohkan proses serah terima tahap II pembangunan Stadion GBLA Gedebage. Pihaknya menelusuri, PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangunan stadion berkirim surat ke Pemkot Bandung tanggal 27 Maret 2017, berisi tagihan sisa biaya pembangunan tahap II yang belum terbayar, sekitar Rp 10 miliar. PT Adhi Karya kembali berkirim surat kepada Pemkot Bandung dengan isi serupa pada 25 Juli 2018. Saat itu, Yana belum menjabat Wakil Wali Kota Bandung.
"Setelah beroleh tugas dari almarhum (Oded), kami menelusuri lagi. Berlangsung beberapa kali mediasi, seingat saya sampai sekitar 20 kali, Januari-Agustus 2020. Pada 25 November 2020, terjalin kesepakatan Pemkot Bandung dengan PT Adhi Karya. Intinya, terdapat kewajiban Pemkot Bandung membayar sisa pembangunan tahap II. Pada 7 Desember 2020, tahap itu clear, kemudian terjadi serah terima," tutur Yana.
Secara keseluruhan, terdapat belasan tahap. Rencana semula, setelah serima terima pengerjaan tahap II pengerjaan Stadion GBLA Gedebage,, pihaknya menyusun lini masa (timeline) kerja sama pengelolaan. Saat itu, asumsinya pemenang kerja sama pengelolaan sudah bisa muncul pada Juli atau Agustus 2021.
Baca Juga: Daftar Penjelasan Lengkap Menurut Pakar, Faktor Hari Senin Jadi Berat dan Sulit
"Ternyata, dalam tahapan-tahapannya, ada beberapa yang mesti ditempuh, misal (masa berlaku) Sertifikat Laik Fungsi GBLA Gedebage yang sudah habis, perlu diperpanjang. Perpanjangan itu memerlukan anggaran. Lantaran itu terjadi pada tahun anggaran berjalan, penganggaran perlu menunggu APBD perubahan," tutur Yana, beberapa waktu lalu.
Siap kelola
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Teddy Tjahjono mengatakan, sampai saat ini, masih menunggu proses lelang yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung terkait pengelolaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Manajemen Persib akan mengikuti mekanisme lelang yang akan diterapkan, sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Persib siap mengelola stadion yang terletak di kawasan Gedebage itu selama 30 tahun, jika nantinya terpilih saat lelang kerja sama pemeliharaan (KSP) untuk pengelolaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA),” katanya.
Menurut Teddy, Manajemen Persib juga telah memiliki beberapa rencana jika terpilih menjadi pengelola. Persib akan memperbaiki kerusakan yang ada juga akan menambah berbagai fasilitas yang nantinya bisa dinikmati oleh pengunjung yang datang ke GBLA.
Teddy juga dengan tegas membantah isu yang menyebutkan PT PBB telah memenangi proses lelang pengelolaan GBLA dengan durasi kontrak 30 tahun.
“Itu tidak benar. Belum. Proses tendernya kan belum dimulai. Hoaks itu. Kalau sudah resmi, pasti akan kita umumkan. Kami sangat menghormati dan menghargai terhadap proses lelang yang saat ini masih terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung terhadap Stadion GBLA tersebut,” tuturnya. (Satira Yudatama, Irfan Subhan)***
Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul Jalan Panjang Pengelolaan Stadion GBLA, Dispora Bandung Minta Bersabar