Antisipasi Gagal Panen, Kementan Anjurkan Petani Mengasuransikan Lahan Sawahnya

- 8 Maret 2023, 16:41 WIB
Petani memanen padi di persawahan yang terendam banjir di Desa Wates, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa)
Petani memanen padi di persawahan yang terendam banjir di Desa Wates, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa) /

HARIAN BOGOR RAYA - Melihat kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga berdampak bagi petani yang di daerah kerap mengalami banjir, untuk mengantisipasi gagal panen Kementan meminta para petani untuk segera mengasuransikan lahan sawah miliknya.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi memaparkan terkait hal ini pemerintah telah memberikan subsidi asuransi pertanian sebesar 80 persen selebihnya para petani hanya membayar 20 persen dari sisa premi tersebut.

"Petani pakai asuransi, 80 persen dibayar pemerintah, 20 persen preminya dibayar petani. Rp37 ribu aja satu musim, nahkan nanti kalau kena fuso (gagal panen) bisa klaim 60 juta per hektar itu,"  ujarnya dikutip Harian Bogor Raya dari RRI, Rabu 8 Maret 2023.

Baca Juga: Petani di Jonggol Keluhkan Harga Jual Gabah Melorot di Tengah Harga Beras yang Naik Melambung

Setiap Tahunnya sekitar satu juta hektar sawah telah mendaftarkan pada asuransi tanaman padi, dan untuk memberikan suport agar produksi tanaman tetap berjalan, pemerintah juga  memberikan bantuan benih gratis.

Bantuan benih gratis ini diberikan kepada para petani yang belum mendaftar asuransi tanaman yang mengalami kondisi gagal panen.

"Nah kalau yang belum asuransi tapi kena banjir dan fuso, supaya cepet produksi kita kasih bantuan benih gratis,"  tutupnya.***


Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x