Alasan Versi BRIN, Modifikasi Cuaca Tidak Jadi Upaya Permanen

- 23 September 2023, 12:54 WIB
Upaya teknologi modifikasi cuaca dengan melakukan water mist spraying menggunakan Pesawat Cesna di langit Jabodetabek, Selasa (12/9/2023). (ANTARA/HO-BNPB)
Upaya teknologi modifikasi cuaca dengan melakukan water mist spraying menggunakan Pesawat Cesna di langit Jabodetabek, Selasa (12/9/2023). (ANTARA/HO-BNPB) /

HARIAN BOGOR RAYA - Walaupun teknologi modifikasi cuaca bisa menurunkan hujan dan berdampak pada perbaikan indeks kualitas udara, tetapi teknologi modifikasi cuaca sebaiknya tidak jadi upaya permanen.

Masih soal modifikasi cuaca, akar masalah polusi udara di Jabodetabek harus dicari. Hal itu demi menghindari kejadian serupa tidak rutin terulang setiap tahun.

"Kenapa teknologi (modifikasi cuaca, red) itu dimanfaatkan? Karena paling tidak adalah upaya yang paling bisa dengan cepat membuat indeks kualitas udara menjadi lebih baik," kata Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN, Budi Harsoyo.

Baca Juga: Deretan Cara Mudah Bisa Dilakukan Pemilik Mobil Saat Cuaca Panas di Indonesia

Sementara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan hujan yang terjadi melalui operasi teknologi modifikasi cuaca efektif turunkan indeks polutan yang mencemari udara Jabodetabek.  

"Hujan paling efektif meluruhkan indeks kualitas udara menjadi lebih baik, tapi ini tidak bisa terjadi setiap hari," kata Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN, Budi Harsoyo dalam sebuah dialog tentang polusi udara yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Selama pelaksana operasi teknologi modifikasi cuaca yang berlangsung pada 24 Agustus sampai 10 September 2023, hujan-hujan yang banyak terjadi ada di wilayah Bogor.  

Baca Juga: Waspada di Bulan September, Sejumlah Penyakit Bisa Muncul Saat Perubahan Cuaca

Kondisi itu normal karena Bogor adalah daerah dengan topografi tinggi, sehingga awan potensial yang terbentuk di daerah Bogor hampir setiap hari ada karena terbentuk oleh proses orografis.  

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x