Network
HARIAN BOGOR RAYA - Sejumlah penyakit bisa timbul saat perubahan cuaca pada bulan September. Umumnya, penyakit yang muncul adalah batuk, pilek, dan radang tenggorokan.
Kemunculan sejumlah penyakit akibat perubahan cuaca itu lantaran hawa terlalu panas dan banyaknya debu yang bertebaran. Demi menghindari sejumlah penyakit itu, masyarakat harus mengurangi aktivitas di siang hari, selain memakai masker. "Jika tidak perlu-perlu amat, tidak usah ke luar pada siang hari," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, Endang Suryadi.
Solusi lain dari perubahan cuaca itu, jelasnya, masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat seperti meminum air putih dengan kadar yang cukup, serta banyak memakan buah-buahan agar meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca Juga: Kiat Para Wanita Muslim Agar Bisa Bergaya Dengan Apik Lewat Fesyen Meski Cuaca Panas
Masih terkait perubahan cuaca, katanya, daerah paling rawan saat musim kemarau di Karawang adalah wilayah Karawang utara. Di daerah itu tingkat panasnya sangat tinggi sebab berdekatan dengan laut dan jarang ada pohon besar.
Sementara, musim kemarau panjang disertai penurunan kualitas udara dikhawatirkan memicu muncul berbagai penyakit. Endang pun meminta masyarakat pakai masker lagi saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
"Bulan September diperkirakan merupakan puncak musim kemarau. Angin kencang berdebu pasti bakal mengganggu aktivitas warga," ujarnya, dilansir dari Pikiran Rakyat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Untuk Hari Ini di Beberapa Wilayah Kota-kota Besar di Indonesia
Endang pun meminta masyarakat mengenakan masker ketika ke luar rumah. Kondisi udara berdebu itu bisa saja membawa bibit penyakit, seperti virus dan bakteri.
