Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ulama kharismatik asal Indramayu Jawa Barat, KH Syakur Yasin atau Buya Syakur dikabarkan meninggal dunia pada hari ini sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu, 17 Januari 2024.
Dirangkum dari NU online, Buya Syakur menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon Jawa Barat.
"Innalilahi wainna ilaihri raaj'un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah," ungkapnya dilansir dari laman NU online pada Rabu, 17 Januari 2024.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Muntahkan Lava Pijar Sejauh Dua Kilometer
Buya Syakur meninggal dunia di usianya yang ke 75 tahun, pada 2 Februari mendatang, usianya genap 76 tahun. menurut keterangan dokter, Buya Syakur mengalami gagal jantung dan ginjal dan jenazah Buya Syakur dikabarkan dimakamkan di sekitar lokasi Pondok Pesantren (Ponpes) sekitar pukul 10.00 WIB.
Buya Syakur lahir pada 2 Februari 1958 di Desa Tulungagung, Kecematan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Sosok Buya Syakur dikenal sebagai ulama asal Indramayu, Jawa Barat. Ia merupakan pengasuh Pesantren Candangpinggan, Kertasemaya, Indramayu hingga secara online melalui kanal YouTubenya.
Baca Juga: Nusron Wahid Yakin Mahfud MD Tidak Terlibat Rencana Pemakzulan Terhadap Presiden Jokowi
Buya Syakur menempuh pendidikan belasan tahun di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. Setelah itu, ia dikirim untuk belajar disejumlah negara di Timur Tengah, mulai dari Irak, Suriah, Libya, Tunisia, hingga Mesir. Bahkan sebelum kembali ke tanah air, Buya Syakur juga sempat mempuh pendidikan di Oxford, Inggris.
Kemudian pada tahun 1991 Buya Syakur kembali ke Indonesia hingga ia fokus berdakwah di kampung halamannya, di Indramayu, kemudian ia mendirikan Pondok Pesantren Candangpinggan pada tahun 2000 dan Pondok Pesantrennya pada tahun 2006.
Sehingga sosok Buya Syakur dikenal sebagai salah satu ulama kharismatik asal Indramayu, Jawa Barat, pengajiannya kerap diikuti masyarakat lintas kalangan, baik secara tatap muka langsung di pesantren asuhanya, maupun secara online melalui kanal YouTubenya.***
