HARIAN BOGOR RAYA - Tutup debat keempat yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyanyikan secuplik lagu “Berita Kepada Kawan” milik sang legend Ebiet G. Ade.
Lirik dalam lagu tersebut menyiratkan arti yang dalam tentang alam ini. Dan malam itu, Mahfud bernyanyi dalam konteks janjinya mengembalikan hak rakyat terkait isu lingkungan hidup, Ia pun menyoroti pentingnya penertiban birokrat dan penegakan hukum sebagai salah satu solusi isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.
Lagu berita kepada kawan itu sendiri mengisahkan tentang sebuah bencana yang baru saja melanda. Yangmana dalam lagu itupun menceritakan banyak orang yang kehilangan keluarganya dan seorang anak kecil yang kehilangan orangtuanya.
Lagu berita kepada kawan itu sendiri mengisahkan tentang sebuah bencana yang baru saja melanda. Yangmana dalam lagu itupun menceritakan banyak orang yang kehilangan keluarganya dan seorang anak kecil yang kehilangan orangtuanya.
Berikut Lirik Lengkap Lagu “Berita Kepada Kawan” ciptaan Ebiet G. Ade:
Lirik “Berita Kepada Kawan”
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih
Lirik “Berita Kepada Kawan”
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih
Baca Juga: Muhaimin Iskandar: Masyarakat Adat Perlu Dilibatkan Dalam Pembangunan di Indonesia
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana?
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana?
Baca Juga: Mahfud MD Sebutkan Solusi Pemberantasan Masalah Sumber Daya Alam
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disambut Ribuan Pendukungnya di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana?
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.***
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana?
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.***