Isra Mi'raj, Menag Yaqut Beberkan Soal Perintah Shalat

- 8 Februari 2024, 14:16 WIB
Ilustrasi shalat
Ilustrasi shalat /Dok/layarberita/fachreza

HARIAN BOGOR RAYA - Saat menjalankan perintah ibadah shalat, filosofinya yang mendalam tidak hanya jadi kewajiban umat Islam dalam memperkuat kesalehan diri. Namun juga mengajarkan agar disiplin, taat dan patuh kepada Allah SWT.

“Dampak sosial dari perintah shalat ini sangat besar karena sholat membawa manfaat spiritual yang menguatkan ikatan antara individu dengan Allah SWT. Sekaligus membentuk komunitas yang saling mendukung dan mempererat hubungan sosial,” ujar Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.

Lanjutnya, guna meningkatkan kesalehan diri saat keberagaman yang saat ini makin terlihat, umat Muslim bisa belajar dari kisah sahabat nabi yang bernama Salman Alfarisi.

Baca Juga: Bangun Kesiangan: Apakah Masih Boleh Shalat Subuh? Simak Penjelasannya

Berkisah di mana Salman telah melakukan perjalanan panjang demi mencari kebenaran spiritual, hingga akhirnya bertemu Nabi Muhammad SAW di Madinah. Semenjak itu ia merasa terpanggil oleh agama islam yang mengedepankan keadilan sosial dan kasih sayang terhadap sesama.

Dari perjalanannya itulah, Salman tidak hanya sekadar menjadi sahabat setia Nabi. Ia juga menunjukkan kesalehannya dengan menjadi teladan dalam kebaikan sosial.

“Dia (Salman), rajin membantu orang-orang miskin dan memperhatikan kebutuhan mereka. Salah satu kisahnya yang terkenal adalah ketika Salman menggunakan seluruh hartanya untuk membebaskan tawanan perang yang diperlakukan tidak adil,” ucapnya.

Baca Juga: Mengenali Tanda-tanda Shalat yang Diganggu Setan: Waspada Bagi yang Sering Lupa Hitungan Rakaat

Melalui kisah tersebut, Yaqut berharap dapat mengajarkan seluruh umat manusia tentang pentingnya memberikan kontribusi positif dalam masyarakat, terutama pada mereka yang membutuhkan.

Lewat kisah itu pula, diharapkan umat Muslim dapat belajar untuk memperbaiki kesalehan sosialnya, dengan menjadikan setiap momen dalam kehidupan menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan membantu sesama.

“Kesalehan sosial bukan hanya tentang beribadah pada Allah, tapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dan membantu sesama di sekitar kita. Sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain, mari kita jadikan peringatan Isra Miraj sebagai momentum untuk mengenal Allah dan memperbaiki kesalehan kita,” kata Yaqut.

Baca Juga: Shalat Jum'at di Masjid Agung Sukabumi, Brigjen TNI Anan Nurakhman Sampaikan Pesan ini untuk Masyarakat

Ia pun mengatakan peringatan Isra Miraj mengajak seluruh umat Muslim untuk lebih meningkatkan kesalehan sosial dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT dalam keberagaman dan dinamika sosial yang saat ini terjadi.

“Di tengah-tengah keberagaman dan dinamika sosial masyarakat Indonesia, Isra Miraj mengajarkan kita untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT sekaligus meningkatkan kesalehan sosial dalam kehidupan sehari-hari,” kata Menag Yaqut dalam sambutannya di akun resmi Youtube Kementerian Agama yang disaksikan di Jakarta, Kamis.

Yaqut menuturkan seiring berjalannya waktu, Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1445 Hijriah tidak hanya menjadi sebuah perjalanan spiritual yang penting dalam sejarah umat islam di seluruh dunia, tetapi juga menjadi cerminan kehidupan masyarakat sampai hari ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Laksanakan Shalat Idul Adha di Istana kepresidenan Yogyakarta

Perjalanan spiritual Rasulullah SAW itu memberikan pelajaran yang amat berharga tentang bagaimana membangun cinta kepada Sang Pencipta serta sesama manusia.***

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x