HARIAN BOGOR RAYA - Kasus perundungan terhadap anak, saat ini kian marak terjadi. Bahkan korban perundungan sampai ada yang harus mendapatkan dari tim kesehatan. Hal itu tentunya sangat mengkhawatirkan sekali, mengingat, korban pastinya akan mengalami trauma yang berkepanjangan.
Yang paling mengkhawatirkan adalah, perundungan juga terjadi dilingkungan sekolah, bahkan beberapa waktu yang lalu perundungan juga terjadi di salah satu Sekolah Menengah Atas yang ternama, yang diketahui para pelakunya merupakan anak-anak orang ternama. kasus perundungan juga terjadi tidak hanya di kota besar saja, Kasus ini juga terjadi diwilayah yang jauh dari kota besar, salah satunya di Batam, Riau.
Kasus perundungan di Batam juga mendapatkan perhatian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pun, mereka berusaha untuk mendorong anak-anak yang menjadi korban dan juga pelaku kasus perundungan remaja di Kota Batam, Kepulauan Riau, agar tetap dapat bersekolah.
Baca Juga: 9 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas yang Jadi Target Operasi Keselamatan 2024
Menurut keterangan dari Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Senin 4 Maret 2024, bahwa para anak yang terlibat peru dungan di Riau, baik pelaku maupun korban ternyata tidak sekolah.
Olehkarna itu, disamping memastikan pendampingan anak korban dalam pemeriksaan, dan pemeriksaan psikologis, pihaknya juga mendorong agar mereka dapat sekolah kembali.
Mereka berhak mendapatkan pendidikan, meskipun anak terlibat suatu kasus, baik anak sebagai korban, maupun anak sebagai pelaku.
Baca Juga: Kesal Ditanya Harga Beras Jokowi: Tolong Jangan Terus Ditanyakan ke Saya, Cek Sendiri!
Menurutnya, dalam penanganan kasus ini, UPTD PPA Kota Batam telah melakukan koordinasi dengan Polresta Balerang dan telah melakukan penjangkauan kepada korban. UPTD PPA Kota Batam juga melakukan asesmen sosial dan akan menjadwalkan layanan psikologi pada korban.