Kasus DBD di Cianjur Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

- 7 Maret 2024, 06:20 WIB
Ilustrasi nyamuk penyebab DBD
Ilustrasi nyamuk penyebab DBD /Foto: RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat/

HARIAN BOGOR RAYA - Swiring melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawabarat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur pun menerapkan status kewaspadaan terhadap kasus yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti yang terjadi dalam satu bulan terakhir.

Menurut keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur Yusman Faisal di Cianjur, Selasa, 6 Maret 2024, selama Februari 2024 terjadi lonjakan kasus DBD dibandingkan tahun sebelumnya, dimana tahun lalu hanya puluhan kasus dan dua orang meninggal akibat DBD, sedangkan saat ini sudah ada 238 kasus dan enam diantaranya meninggal dunia.

Oleh karna seiring melonjaknya kasus tersebut, maka menurutnya, Pemkab Cianjur menerapkan status kewaspadaan DBD di sejumlah wilayah yang banyak ditemukan kasus, termasuk sosialisasi untuk menjaga kebersihan lingkungan lebih digencarkan.

Baca Juga: Peduli Masyarakat, Kapolres Bogor Gelar Bazar Murah

Menurut Yusman, Kasus DBD pada periode Febuari DBD terbilang cukup meningkat, sesuai data yang ada di dinkes Kabupaten Cianjur, Kasus DBD saat ini secara keswluruhan sudah ditangani dan mendapat pelayanan kesehatan di RSUD Sayang Cianjur, namun enam orang diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk jumlah pasien meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

Ia pun menghimbau, agar pelayanan kesehatan di sejumlah wilayah lebih ditingkatkan dan juga lebih mengintensifkan imbauan kepada masyarakat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

"Tidak semua wilayah endemik dari 32 kecamatan, ada 4 kecamatan yang paling tinggi kasusnya seperti Kecamatan Cianjur, Cilaku, Karangtengah, dan Cipanas," katanya.

Baca Juga: Pelajar SMA Pelaku Tauran di Bogor, Ditangkap Pihak Kepolisian Polsek Caringin

Lebih lanjut Ia mengataka, vurah hujan yang tinggi, dipastikan menjadi salah satu faktor utama melonjaknya kasus DBD di wilayahnya. ditambah adanya kemungkinan siklus 10 tahunan namun masih prediksi, sehingga baru diterapkan status kewaspadaan. Namun, jika terjadi lonjakan kasus pada Maret, maka tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menerapkan status darurat DBD di Cianjur. 

Ia pun mengimbau warga di seluruh wilayah Cianjur untuk lebih meningkatkan gotong royong rutin selama musim penghujan, agar tidak ada tempat untuk nyamuk DBD bersarang, dengan cara mengubur benda yang dapat menampung air atau genangan air.***

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x