BMKG Pastikan Banjir Bandang di Sumbar, Dipicu Hujan Lebat dan Durasi yang Panjang

- 13 Mei 2024, 10:28 WIB
Banjir lahar dingin di Sumatera Barat
Banjir lahar dingin di Sumatera Barat /BNPB

HARIAN BOGOR RAYA - Banjir bandang bercampur lahar hunung yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Barat, dipicu oleh hujan yang sangat deras dengan durasi yang cukup panjang. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual dari Padang Panjang Sunatera Barat, Minggu 12 Mei 2024, menjabarkan analisa cuaca terkait banjir lahar di Sumatera Barat.

Menurutnya, berdasarkan analisa per tanggal 8 Mei 2024 sudah ditemukan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat, akan mengguyur wilayah Sumatera Barat.

Baca Juga: Banjir Bandang di Kabupaten Agam, Tanah datar dan Kota Padang Panjang , Telan 14 Orang Korban Jiwa

Dwikorita mengatakan fenomena Sirkulasi Sinklonik, atau pembentukan awan dan belokan angin lokal dapat mengakibatkan hujan berlangsung secara lebih intensif.

Menyikapi hal itu maka tim Meteorologi BMKG pada hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana hidro-meteorologi seperti banjir, longsor dan seterusnya di Sumatera Barat.

Yangmana dalam peringatan dini tersebut, BMKG mengimbau masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di daerah rawan bencana seperti pesisir, pegunungan, perbukitan waspada cuaca ekstrem mulai dari tanggal 9-12 Mei 2024.

Baca Juga: Bus Pariwisata Rombongan Pelajar SMK dari Depok Terguling di Turunan Ciater

Lebih lanjut Ia mengatakan, bahwa puncaknya terjadi kemarin, Sabtu 11 Mei 2024, yangmana hujan berlangsung mulai dari sore hingga malam di atas 150/200 mm sehingga banjir bandang diikuti oleh lahar melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.

Sedangkan terkait lahar gunung marapi yang ikut terbawa air hingga turut melanda tiga wilayah di Sumbar, Ia mengatakan bahwa material tersebut berasal dari sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian puncaknya.

“Jadi bukan saat itu Gunung Marapi erupsi tapi karena memang hujannya sangat deras, yang bahkan masih akan berlangsung hingga tanggal 22 Mei 2024 atau setidaknya dalam tiga hari ke depan,” ujarnya, dikutip HARIAN BOGOR RAYA dari ANTARA.

Baca Juga: 11 Orang Meninggal, Puluhan Luka-luka pada Insiden Kecelakaan Maut di Turunan Ciater

Sementara itu, Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bancana alam yang terjadi di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang menimbulkan dampak kerusakan yang cukup serius. Tercatat sampai dengan Minggu 12 Mei 2024, sekira pukul 16.40 WIB ada sebanyak 27 orang korban warga di tiga daerah tersebut meninggal dunia, lebih dari 200 orang warga mengungsi, dan lebih dari 100 unit rumah dan puluhan fasilitas publik rusak.

Selain itu, banjir bandang juga 11menimbulkan tanah longsor hingga memutus jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas. Di antaranya seperti di wilayah Malalak Kabupaten Agam (Jalan Penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (Jalur penghubung Padang – Solok), Jalan Lembah Anai (jalur penghubung Bukit Tinggi-Padang).

Namun demikian, BNPB memastikan bahwa tim petugas gabungan masih melakukan upaya penanggulangan dampak bencana sehingga data jumlah korban jiwa dampak kerusakan lainnya maupun masih dapat bertambah.***

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah