Inggris bulan lalu menyatakan berencana membagi tanggung jawab dalam mengatur AI kepada badan-badan regulasi hak asasi manusia, kesehatan dan keselamatan, dan persaingan, ketimbang harus membentuk badan baru.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Massifnya Berita Media Sosial dan Media Digital dengan Redaksi dan AI
CHINA
Badan regulasi ruang siber China pada 11 April meluncurkan rencana langkah-langkah mengelola layanan AI generatif. Badan ini menginginkan perusahaan-perusahaan menyerahkan penaksiran keamanan kepada pihak berwenang sebelum meluncurkan layanannya kepada publik.
China akan mendukung perusahaan-perusahaan terkemuka negeri ini dalam membangun model AI yang bisa mengimbangi ChatGPT, kata biro ekonomi dan teknologi informasi China pada Februari.
UNI EROPA
Para anggota legislatif Uni Eropa sedang membahas pengenalan Undang-Undang AI di Uni Eropa yang akan mengatur siapa saja yang menyediakan produk atau layanan yang menggunakan AI. UU ini bakal mencakup sistem yang bisa menghasilkan output seperti konten, prediksi, rekomendasi, atau keputusan yang mempengaruhi lingkungan.
Baca Juga: NASA Siap Kirim Awak Tahun 2024 ke Bulan, Badan Antariksa Eropa Jadi Bicara Soal Zona Waktu Bulan
Parlemen Eropa mengusulkan pengklasifikasian alat-alat AI berbeda-beda sesuai dengan tingkat risikonya, dari yang rendah hingga tingkat yang tak bisa ditoleransi lagi.
PRANCIS